Berputar diantara kebodohan, kebencian dan kebohongan ( sebuah catatan atas cerpen ” Mengapa Kalian Rampas Akhwatnya Jika Kalian Benci Terhadap Manhajnya ” )

Beginilah kalau ditarbiyah dengan tarbiyah ikhwanul muslimin, jauh dari tarbiyah dan ilmu dien yang shahih (benar), sehingga melahirkan generasi seperti ibnu Abd Muis dan yang semisalnya,  generasi yang jauh dari ilmu agama yang benar yang akhirnya berimbas pada setiap perkataan dan perbuatannya.

Dilatarbelakangi kebodohan terhadap dien yang shahih dan kebencian terhadap salafi keluarlah sebuah cerpen yang jauh dari nilai ilmiah dan keadilan bahkan terkesan dzalim disebuah blog ikhwani, dengan judul  ” Mengapa Kalian Rampas Akhwatnya Jika Kalian Benci Terhadap Manhajnya “, sebuah cerpen yang seakan-akan mengumumkan bahwa penulisnya seorang yang sangat bodoh dan benci terhadap salafi sehingga menulis cerpen dengan judul dan tema seperti diatas.

Hadirnya tulisan ini insya Allah akan membuktikan apa yang telah  saya utarakan pada pembukaan diatas dan sebuah penjelasan terhadap cerpen tersebut sebagai bentuk amar ma’ruf nahi mungkar dan nasehat kepada umat. Sebagaimana Allah Ta’ala berfirman

وَلْتَكُنْ مِنْكُمْ أُمَّةٌ يَدْعُونَ إِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُونَ بِالمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ المُنْكَرِ وَأُوْلَئِكَ هُمُ المُفْلِحُونَ

” Dan hendaklah diantara kamu ada segolongan orang yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh (berbuat) yang ma’ruf dan mencegah yang mungkar dan mereka itulah orang-orang yang beruntung “ (Qs. Ali Imran : 104)

Dari Abu Ruqayah Tamiim Bin Aus Ad-Daari bahwa Nabi Shalallahu ‘Alaihi Wassam bersabda : ” Agama adalah nasehat ” kami (para sahabat) berkata untuk siapa wahai Rasulullah, Rasulullah berkata : untuk Allah, Rasul Nya kitabNya, para pemimpin kaum muslimin dan kaum muslimin seluruhnya “ (HR. Muslim)

Judul Cerpen :

Mengapa Kalian Rampas Akhwatnya

Jika Kalian Benci Terhadap Manhajnya

Oleh : Ibnu Abd Muis

Maka kita katakan : Inilah judul yang terkesan lucu dan menggelikan yang ditulis oleh seorang ikhwani yang bernama Ibnu Abd Muis, yang cerpen ini lebih pantas diberi judul ” ” Yang penting nyikat salafi walau ku tulis cerpen dengan judul Mengapa Kalian Rampas Akhwatnya Jika Kalian Benci Terhadap Manhajnya “

Wahai Ibnu Abd Muis apa yang menjadi alasan dirimu untuk menulis cerpen dengan judul seperti diatas, apakah kamu tidak tahu jika benar ada ikhwan salafy yang menikah dengan akhwat tarbiyah bukan sekedar fiksi sebagaimana dengan judul cerpen yang kau tulis.

Maka ketahuilah bahwa didalam pernikahan seorang wanita tidak dipaksa untuk menikah dengan ikhwan yang tidak disukainya baik didalam agamanya dan yang lainnya, termasuk didalam agamanya manhajnya, lalu mengapa engkau memberi judul dengan kata-kata merampas akhwatnya ini menunjukkan kebodohanmu disamping kebencianmu terhadap salafi, walaupun harus berlaku tidak adil dan terkesan dzolim.

Simaklah sebuah hadist yang mungkin tidak pernah kau dengar selama engkau liqa’ di firqah (kelompok) ikhwanul muslimin yang kau berada didalamnya, sebuah hadist yang dijadikan dalil bahwa seorang wanita tidak dipaksa untuk menikah dengan orang yang tidak disenanginya. Dari Abu Hurairah Radiyalallahu ‘Anhu bahwasanya Nabi Shalallahu ‘Alaihi Wassalam bersabda : ” Tidak dinikahkan seorang janda sampai diminta persetujuaannya (harus ada  perkataan yang jelas –penj), tidak dinikahkan seorang perawan sampai diminta izinya, mereka (para sahabat) berkata : bagaimana izinnya bersabda Rasulullah : diamnya ” ( HR: Bukhari dan Muslim )

Berkata Syaikh Shaleh Al-Fauzan Hafidzahullah : ” Hadits ini menunjukkan bahwa tidak ada paksaan bagi wanita baik itu perawan atau janda dan orang yang membedakan antara perawan dan janda bahwa mereka berkata : Perawan walinya dapat memaksanya dan janda tidak ada paksaan atasnya, pembedaan yang mereka katakan itu tidaklah benar “ ( Tashiilul Ilmaam Bifiqhil Ahaadist Min Bulugil Maram, Jilid 4 Kitab Nikah, hal 328 )

Lihatlah wahai Ibnu Abd Muis tidak ada paksaan didalam pernikahan, seorang wanita tidak dipaksa untuk menikah dengan seseorang yang tidak disukainya, bahkan seorang wanita dimintai persetujuaannya atau izinnya, jika seorang janda maka harus ada persetujuan dengan perkataan yang jelas adapun perawan diamnya ketika dimintai izin merupakan persetujuannya.

Maka ketika akhwat ikhwani menikah dengan ikhwan salafi, berarti dia telah memilih dan  ridho bahwa ihwan salafi menjadi suaminya dan siap menjadi seorang salafiyah. Maka apakah pantas kau tulis cerpenmu dengan judul ” Mengapa Kalian Rampas Akhwatnya Jika Kalian Benci Terhadap Manhajnya ” kalau bukan karena kebodohanmu dan kebencianmu terhadap salafi, tanpa ada rasa dosa engkau berkata Mengenai kata “RAMPAS”, ini hanya judul kok, supaya lebih menarik. Banyak kan cerita-cerita yang enggak seru terlihat heboh dengan judul yang spektakuler. Maksud ana begitu ternyata banyak juga yang kebakaran jenggot. (Salah satu jawaban Ibnu Abd Muis terhadap pemberi  komentar no : 15 ). Inalillahi wainailaihi Rajiuun hanya karena ingin  supaya lebih menarik dan heboh kau dzolimi saudaramu dari kalangan salafi dengan berlaku tidak adil kepada sudaranya. Allah Ta’ala berfirman:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ كُونُواْ قَوَّامِينَ لِلّهِ شُهَدَاء بِالْقِسْطِ وَلاَ يَجْرِمَنَّكُمْ شَنَآنُ قَوْمٍ عَلَى أَلاَّ تَعْدِلُواْ اعْدِلُواْ هُوَ أَقْرَبُ لِلتَّقْوَى وَاتَّقُواْ اللّهَ إِنَّ اللّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ

” Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan “. ( Qs. Al-Maidah: 8 )

Berkata Ibnu Katsier Rahimahullah : “Janganlah kebencian kalian terhadap suatu kaum membuat kalian meninggalkan dari berbuat adil kepada mereka, tetapi berbuat adillah kepada setiap orang baik teman atau musuh”. (Tafsier Ibnu Katsier pada ayat ini) Ini menjadi bukti bagiku bahwa cerpen ini lebih pantas di beri judul ” Yang penting nyikat salafy walau ku tulis cerpen dengan judul Mengapa Kalian Rampas Akhwatnya Jika Kalian Benci Terhadap Manhajnya ” ini yang pertama.

Yang kedua : Dari penjelasan diatas maka lebih tepat cerpenmu kau beri judul ” Sebagian akhwat ikhwani memilih ikhwan salafi menjadi suaminya “ dikarenakan ketika mereka  menikah dengan ikhwan salafi, mereka telah memilih dan  ridha bahwa calon suaminya adalah seorang salafi dan siap menjadi salafiyah dan mendapat penjelasan tentang kesesatan firqah (kelompok)ikhwanul muslimin. Diantara salah satu kejadian nyatanya adalah apa yang dituturkan Oleh Abu Tilmidz : ” Adapun yg terjadi pada ana adalah ana mendapatkan biodata akhwat yang rajin liqo dan ternyata ia juga meletakkan biodatanya di kajian Salafy dan analah yang menerima, ana suka dan terjadilah pernikahan.

Ketika taaruf ana katakan bahwa ana adl salafy dan hendaklah ia mau menuntut ilmu, menghidupkan sunnah, melahirkan anak2 pembela ulama, dan menjauhi bid’ah. Dan ternyata istri ana setuju dan kini jadilah ia seorang Salafiyyin(pemberi komentar ke 7 pada cerpen Ibnu Abd Muis).

Yang ketiga : Wahai ibnu Abd Muis, berapa orang atau ikhwan salafy yang engkau temui menikah dengan akhwat ikhwani, satu orang, atau dua, atau tiga….atau, apakah ini keadaan ikhwan salafy secara umum…??!!!, jawabnya jelas tidak, mungkin satu banding seribu, Lalu mengapa engkau memutlakkan dengan memberi judul seakan – akan ini keadaan ikhwan salafi kalau bukan karena kebodohan dan kebencianmu terhadap salafi, yang penting nyikat salafi walau jauh dari keadlian. Dan itupun seperti pada penjelasan ponit pertama mereka  yang memilih ikhwan salafi dengan ridha dan senang bahwa calon suaminya adalah seorang salafi. Berbeda ketika ahlus sunnah memperingatkan ummat terhadap firqah (kelompok) ikhwanul muslimin yang engkau berada didalamnya. Mereka para ulama, masyaikh dan penuntut ilmu memperingatkan dengan berbagai penyimpangan yang benar ada didalam firqah (kelompok)  ikhwanul muslimin, atau kondisi secara umun dari firqah (kelompok)  yang engkau berada didalamnya. Kita ambil contoh, bahwa ikhwanul muslimin jamaah yang melalaikan dakwah tauhid dan melalaikan dari memperingatkan ummat dari syirik, inilah kondisi ikhwanul muslimin, di Indonesia, Yaman, Mesir Aljazair dan lainnya Berkata Syaikh ‘Al ‘Alamah Al Muhadist Abdul Aziz Bin Baaz Rahimahullah : ” Harokah Ikhwanul Muslimin telah dikritik oleh para ahlul ‘ilmi (ulama-penj) yang mu’tabar (terkenal) dikarenakan mereka tidak memperhatikan masalah da’wah kepada tauhid dan mengingkari syirik serta bid’ah. Mereka mempunyai cara tersendiri yang mengurangi semangat dalam dakwah kepada tauhid, dan tidak mengarahkan kepada aqidah yang shahih yang dimana dakwah ahlus sunnah berada diatasnya. Maka sewajibnya bagi Ikhwanul Muslimin untuk memperhatikan da’wah Salafiyah da’wah kepada tauhid, mengingkari ibadah kepada kubur-kubur, ketergantungan kepada orang mati dan meminta pertolongan kepada orang-orang yang sudah mati seperti Hasan, Husein, Badawi dan sebagainya.Wajib bagi mereka untuk mempunyai perhatian kepada perkara yang paling pokok ini, dengan makna Laa Ilaaha Illallah Karena inilah pokok agama dan sesuatu yang pertama kali didakwahkan oleh Nabi Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam di kota Mekkah berdakwah kepada tauhid kepada makna Laa ilaaha illallah, banyak dari kalangan ahlu ilmi (ulama –penj) mengkritik ikhwanul muslimin dalam permasalahan ini. Yaitu tidak adanya semangat dalam berdakwah kepada mentauhidkan Allah dan mengikhlaskan ibadah kepadaNya. Dan mengingkari apa yang dilakukan orang-orang bodoh dari ketergantungan kepada orang mati dan memohon pertolongan kepadanya, bernadzar dan menyembelih kepada mereka, yang merupakan perbuatan syirik besar. Demikian juga mereka dikritik dengan tidak adanya perhatian kepada sunnah, kepada hadist yang mulia dan apa – apa yang salaful ummah (Rasulullah dan para sahabatnya) berada diatasnya dari hukum-hukum syariat  “ ( Sebagaimana dalam majalatul Majalah edisi 806, dinukil dari Jam’u Sataat fiima Kutiba ‘anil ikhwaani Minal Mulaahadhoot, Syaikh Abdullah Bin Muhammad An Najmy : 21 )

Diantara buktinya para pembesar dan tokoh ikhwanul muslimin terjatuh kepada kesyirikan. Berkata Syaikh ‘Al ‘Alaamah Ahmad Bin Yahya An Najmi Rahimahullah : Dan akan kami sebutkan disini bahwa sebagian para pendiri mahnaj dakwah melakukan perbuatan syirik, mengakuinya dan membolehkannya dari selainnya, kita ambil contoh: Hasan Al Bana berkata di hari perayaan maulud Nabi pada malam hari pertama dari bulan Rabiul Awal :

Inilah kekasih bersama para kekasihnya telah hadir

Mengampuni seluruh orang yang hadir dari dosa – dosa yang telah lalu

Dinukilkan perkataan ini oleh saudara kandungnya Abdurrahman Al Bana didalam kitabnya, Ahdaasu sha’anat At Taarikh

Maka tidak boleh kita untuk mengambilnya sebagai imam, dikarenakan dia (Hasan Al Bana -penj) menyakini bahwasannya Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam hadir dalam perayaan maulud mereka dan mengampuni dosa-dosa mereka, demikianlah selainnya dari para pendiri (tokoh) manhajnya yang sebagian mereka terjatuh kedalam perbuatan syirik atau menyetujui selain mereka atas perbuatan syirik tersebut,  disamping itu telah hadirnya  Hasan Al Bana di monumen diantara monumen yang paling besar yaitu ( Monumen syaidah Zaenab ) tidak mengucapkan satu kalimat dan satu hurufpun untuk melarang dari perbuatan syirik kepada Allah.

Dan Umar Tilimsaani berkata : tidaklah didalam berdoa kepada orang shaleh termasuk perbuatan syirik dan penyembahan terhadap berhala bahkan merupakan tabiat. Dan selain demikian itu dari  apa – apa yang mempengaruhi mereka ( At Ta’liqaatu ‘Ala Al Ushulus Tsalasati  Syaikh Ahmad Najmi Rahimahullah : 14 )

Yang keempat : Inilah engkau, seorang yang terdidik didalam manhaj menyimpang yang tidak merasa berdosa dengan cerpen bohongmu ini, sebagiamana yang telah engkau katakan : Ibn Abd Muis, menjawab:
Wa’alaikum warahmatullahi wabarakatuh, Cerita ini hanyalah fiksi dan dilatarbelakangi dengan fakta yang terjadi di lapangan “
( salah satu jawaban ibnu Abd Muis terhadap salah satu pemberi komentar no 14 terhadap cerpennya ) kenapa engkau menulis dengan sesuatu yang seakan-akan engkau alami padahal tidak, apa namanya ini kalau bukan dusta alias bohong dan fiksi. Berkata Syaikh ‘Al ‘Alaamah Al Faqih Muhammad Bin Shaleh Al Utsaimin Rahimahullah :Bohong adalah mengkhabarkan sesuatu yang menyelisihi kenyataan baik itu dengan perkataan atau perbuatan ” ( Syarh Riyadhus Shaalihin Syaikh Muhammad Bin Shaleh Al Utsaimin , jilid 1 hal 135 ) Kenapa engkau bermudah-mudahan dalam berbohong….!!! apakah karena yang penting nyikat salafi engkau menghalalkan segala cara walau dengan cerpen bohonmu itu. Naudzubillah. Tak ingatkah engkau atau engkau tidak tahu dalil – dalil tentang larangan berbohong, apakah murobimu tidak mengajarkanmu untuk tidak berbohong, kalau kondisimu seperti salah satu yang telah kusebutkan diatas penting bagiku untuk membawakan sebuah hadist larangan untuk berkata dusta atau bohong.

Dari Ibnu Masud Radiyallahu ‘Anhu berkata, Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam bersabda : ” Bahwa kejujuran mengantarkan kepada kebaikkan, dan kebaikan mengantarkan kepada surga dan bahwasannya seorang senantiasa berkata jujur sampai ditulis disisi Allah sebagai seorang yang jujur. Dan bahwasannya kebohongan mengantarkan kepada kejahatan dan kejahatan mengantarkan kepada neraka dan bahwasannya seseorang senantiasa berkata bohong sampai ditulis disisi Allah sebagai pembohong ” (HR. Bukhari dan Muslim)

Yang Kelima : Kemungkinan sebagian kecil Ikhwan Salafi yang menikah dengan akhwat ikhwani mereka melihat bahwa akhwat ini harus diselamatkan dari jamaah ikhwanul muslimin  yang penuh dengan penyimpangan dan dia melihat serta merasa sanggup akan hal itu dikarenakan respon dari akhwat yang akan dinikahinya menerima kebenaran misalnya, atau siap menjadi salafiyah yang ditarbiyah dengan Al- Qur’an dan As Sunnah diatas pemahaman salafus shalih, atau seorang akhwat yang telah tahu kebenaran dan melihat penyimpangan jamaah ikhwanul muslimin yang dia berada didalamnya. Seharusnya kalian merasa senang seorang mendapat hidayah dengan meninggalkan jamaah ikhawanul muslimiin dan berpegang teguh kepada manhaj salaf. Bukankah Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam bersabda :

” Tidak sempurna keimanan seseorang sampai mencintai untuk saudaranya, apa-apa yang dicintai untuk dirinya “ (HR. Bukhari dan Muslim dari sahabat Anas Bin Malik Radiyallahu ‘Anhu)

Sebagaimana kalian merasa senang mendapat hidayah maka kalian seharus juga merasa senang jika ada akhwat ikhwani mendapat  hidayah dengan meninggalkan kesesatan jamaah Ikhwanul muslimin. Jadi sangat sesuai sekali jika cerpenmu kau beri judul ” Sebagian Akhwat ikhwani mendapat hidayah dengan sebab menikah dengan ikhwan salafy”

Judul Cerpen :

” Jika kalian benci manhajnya “

Maka kita katakan :

Ya kami benci terhadap kemaksiatan, penyimpangan dan kesesatan yang terdapat di manhaj ikhwanul muslimin, diantaranya adalah :

Pertama : Penyelisihan mereka terhadap manhaj dakwah para rasul, yaitu tidak memberikan perhatian dakwahnya kepada tauhid dan memperingatkkan ummat dari perbuatan syirik, inilah inti dakwah para Rasul. Allah Ta’ala berfirman :

وَلَقَدْ بَعَثْنَا فِي كُلِّ أُمَّةٍ رَسُولًا أَنِ اُعْبُدُوا اللهَ وَاجْتَنِبُوا الطَّاغُوتَ

” Dan sunnguh, Kami telah mengutus seorang Rasul untuk setiap ummat (untuk mendakwahkan) sembahlah Allah dan jauhilah thagut “ ( Qs. An Nahal : 36 ) Berkata Syaikh ‘Al ‘Alaamah Shaleh Al Fauzan Hafidzahullah : ” Faedah yang dapat diambil dalam ayat ini bahwasannya hikmah dari diutusnya para Rasul adalah dakwah kepada tauhid dan melarang dari perbuatan syirik “ ( Al Mulakhos Syarh Kitab Tauhid : 11 )

Kedua : Berdakwah dengan cara-cara bid’ah, berdakwah dengan partai, musik, drama dan film.

Jika sebuah ibadah seperti dakwah dilakukan dengan tidak sesuai dengan tuntunan Nabi, maka amalannya tertolak. Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam bersabda : ” Barangsiapa yang beramal dengan sesuatu yang bukan dariku maka amalannya tertolak ” (HR. Muslim dari ‘Aisyah Radiyallahu ‘Anhu)

Cerpen :

Seperti minggu sore kemarin, syura’ rutin DPRa di Kantor DPC. Agak Bete sedikit memang, tapi bukan karena bahasan syuranya, seperti biasa lah, selalu ada saja yang disewotin.

Maka kita katakan :

Inilah buah dan imbas dari demokrasi, partai dan kesibukkan yang ada didalamnya, yang penulis (Ibnu Abd Muis) berada didalamnya. Naudzubillah dari demokrasi dan pemilu sebuah sistem dan ideologi yang bukan dari islam.

Cerpen :

“Kenapa akh, dari tadi keliatan agak bete ghitu”, Tanya Ridwan, ketua DPRa, “Ada masalah?”, tanyanya lagi.

“Mba Nilam kemana, abis nikah kok nggak nongol-nongol?”

“Ada urusan keluarga kali, soalnya nggak ada kabar ke ana”, jawab Ridwan singkat.

“Dikerem suaminya kali ya?”, tanyaku polos.

“Astaghfirullah, mana ana tahu akhi. Lagian apa urusan kita terhadap mereka”, sergah Ridwan kepadaku.

“Kayanya kejadiannya bakalan sama seperti ukhti Intan tuh”, tandasku lagi.

“Antum ini ngomong apa sih”, Tanya Ridwan bingung. “Nggak jelas juntrungannya, ana nggak ngerti maksud pembicaraan antum.”

“Iya, mulai dari Ukhti Intan, kemudian Mba Nilam, siapa yang sibuk coba, bantuin mereka ngurusin pernikahannya?”, tanyaku ke Ridwan yang cuma makin bingung dengan ulahku.

“Astaghfirullah, akhi.

Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima), (Qs. Al-Baqarah: 264)

Maka kita  katakan :

Wahai Ibnu Abd Muis kenapa engkau tidak menerima nasehat dari temanmu untuk tidak menyebut nyebut kebaikkanmu membantu repsepsi pernikahan, malah bangga kau tulis dan kau pampangg diinternet. Naudzubillah. Bukankah kau tahu hal itu akan menghilangkan pahala kebaikanmu. Berkata Ibnu Katsier Rahimahullah : Tentang ayat diatas. ” Di khabarkan bahwa shadaqah dibatalkan pahalanya jika diikuti bersama shadaqah tersebut dari menyebut-menyebutnya dan menyakiti penerima ” (Tafsir ayat Al Baqarah ayat 264)

Berkata Syaikh As Sa’di Rahimahullah : “…..Didalam ayat ini terdapat penjelasan bahwa menyebut – nyebut shadaqah dan menyakiti penerima membatalkan pahala shadaqah, berdalil dengan ayat ini bahwa amal kejelekkan membatalkan amal kebaikkan ” (Taisirul karimurrahman Rahman pada ayat ini)

itupun kalau benar ceritamu adapun kalau sekedar fiksi dan bohong itulah engkau seorang pembohong Dari Ibnu Masud Radiyallahu ‘Anhu berkata, Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam bersabda : ” Bahwa kejujuran mengantarkan kepada kebaikkan, dan kebaikan mengantarkan kepada surga dan bahwasannya seorang senantiasa berkata jujur sampai ditulis disisi Allah sebagai seorang yang jujur. Dan bahwasannya kebohongan mengantarkan kepada kejahatan dan kejahatan mengantarkan kepada neraka dan bahwasannya seseorang senantiasa berkata bohong sampai ditulis disisi Allah sebagai pembohong ” (HR. Bukhari dan Muslim)

Cerpen :

Kok antum masih ungkit itu lagi sih. Kan kita sudah sepakat nggak akan bahas itu terus,” jelas Ridwan yang sepertinya sudah paham maksud kebawelanku.

“Ana sudah nggak tahan. Mungkin Mba Nilam adalah yang terakhir buat ana,” celotehku lagi.

“Maksudnya akhi?” tanya Ridwan.

“Ana janji, ana nggak akan bantuin akhwat manapun jika mereka nikah sama ikhwan Salafy!”, teriakku kesal.

“Loch, memangnya kenapa?”

“Ya, antum sendiri lihatkan. Waktu nikah, yang sibuk itu kita. Boro-boro ada ikhwah Salafy yang mau ikutan bantuin temennya nikah. Udah gitu, setelah mereka jadi nikah, seperti biasa, si akhwat nggak boleh lagi terlibat aktivitas kita,” jawabku dengan nada tinggi.

Maka kita katakan

Santai saja wahai Ibnu Abd muis jangan marah gitu dong…. Tak ingatkah engkau sebuah hadist atau engkau hanya ingat lagu atau album dari team nasyid Snada atau Brothers, kalau begitu ku hadirkan sebuah hadist Dari Abu Hurairah, bahwa seseorang berkata kepada Nabi Shalallahu ‘Alaihi Wassalam berilah aku nasehat, bersabda Rasulullah : ” janganlah kamu marah ” laki-laki tersebut mengulangi lagi perkataannya (berilah aku nasehat), Rasulullah bersabda jangan lah kamu marah “ ( HR. Bukhari ). Kalau pada kenyataannya ada seorang akhwat ikhwani yang menikah dengan ikhwan salafi itu merupakan takdir Allah, apalagi banyak dari mereka malah kenal manhaj yang haq dan mengetahui penyimpangan ikhwanul muslimin yang dulu dia berada didalamnya. Dan saya berharap ceritamu membantu repsesi pernikahan bukan sebuah kebohongan darimu tetapi kalau itu sebuah kebohongan itulah engkau yang terbiasa dengan hal itu.Ibn Abd Muis, menjawab: Wa’alaikum Sallam warahmatullahi wabarakatuh, Cerita ini hanyalah fiksi dan dilatarbelakangi dengan fakta yang terjadi di lapangan “ ( salah satu jawaban ibnu Abd Muis terhadap salah satu pemberi komentar no 14 terhadap cerpennya )

Cerpen :

“Antum nggak boleh gitu akhi. Nggak semuanya seperti itu kok. Itu buktinya si Abu Zainuddin. Nanti jadi sia-sia loch apa yang sudah diamalkan kemarin,” seloroh Ketua DPRaku khawatir.

“Iya, kalau Abu Zainuddin mah nggak usah diomongin. Beliau itu udah the bestnya salafy dech, beda banget.

Maka kita katakan :

Ana berharap Abu Zainuddin bukan tokoh bayangan tanpa hakekat, tokoh fiksi dan hayalan, sebagaimana Ibnu Abd Muis melandasi cerpennya ini dengan kebohongan  Ibn Abd Muis, menjawab: Wa’alaikum Sallam warahmatullahi wabarakatuh, Cerita ini hanyalah fiksi dan dilatarbelakangi dengan fakta yang terjadi di lapangan “ ( salah satu jawaban ibnu Abd Muis terhadap salah satu pemberi komentar no 14 terhadap cerpennya ). Kenapa tidak kau sebut ada seseorang yang diam terhadap penyimpangan ikhwanul muslimin tetapi dia mengaku salafi, kenapa harus bohong dengan cerpenmu ini. Dan apa yang engkau inginkan dengan perkataan the best salafy apakah dengan masihnya Abu Zainuddin atau yang semisalnya membiarkan istrinya bergabung dengan aktivitas ikhawanul  muslimin atau tidak melarang atau memperingatkan dari kesesatan ikhwanul muslimin atau masih bermesraannya dengan firqah ini, jika kondisinya seperti ini  justru di pertanyakan kesalafiannya, jangan-jangan hanya  sekedar pengakuan tanpa hakekat atau sekadar julukan yang engkau berikan. Seoarang salafi adalah seorang yang berpegang teguh kepada Al-Qur’an dan As Sunnah dengan pemahaman Salafus Shalih, dan berusaha menjaga agama ini dari yang mengotorinya dari keyakinan-keyakinan sesat atau bid’ah dan hizbiyah dan diantara kesesatan adalah manhaj Ikhwanul Muslimin, maka wajib bagi seorang salafi untuk menjelaskan kepada ummat tentang kesesatan ikhwanul muslimiin. Sebagai nasehat untuk kaum muslimin dan sebagai bentuk amar ma’ruf nahi mungkar.

وَلْتَكُنْ مِنْكُمْ أُمَّةٌ يَدْعُونَ إِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُونَ بِالمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ المُنْكَرِ وَأُوْلَئِكَ هُمُ المُفْلِحُونَ

” Dan hendaklah diantara kamu ada segolongan orang yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh (berbuat) yang ma’ruf dan mencegah yang mungkar dan mereka itulah orang-orang yang beruntung “ (Qs. Ali Imran : 104)

Dari Abu Ruqayah Tamiim Bin Aus Ad-Daari bahwa Nabi Shalallahu ‘Alaihi Wassam bersabda : ” Agama adalah nasehat ” kami (para sahabat) berkata untuk siapa wahai Rasulullah, Rasulullah berkata : untuk Allah, Rasul Nya kitabNya, para pemimpin kaum muslimin dan kaum muslimin seluruhnya “ (HR. Muslim)

Dari Abu Said Al-Khudry Radiyalallahu ‘Anhu berkata, Bahwasanya Rasulullah Shalalallahu ‘Alaihi Wassam bersabda : “Barangsiapa diantara kalian melihat kemungkaran maka ubahlah dengan tangannya,apabila tidak mampu maka ubalah dengan lisannya, apabila tidak mampu maka dengan hatinya demikian itu selemah-lemah iman “ ( HR. Muslim )

Cerpen :

Tapi, kenapa sich, mereka mau menikahi akhwat tarbiyah? Memangnya mereka nggak punya stock akhwat apa? Kalau mereka benci manhajnya, seharusnya mereka benci akhwatnya juga dong!”, teriakku lagi sambil nahan marah.

Maka Kita katakan :

Kalau stock Insya Allah banyak, lagian sebagian akhwat ikhwani yang memilih dan ridha untuk menjadi istri dari sebagian kecil ikhwan salafi. Kalian seharusnya berpikir kenapa sebagian akhwat tarbiyah senang kapada ikhwan salafi, mungkin saja karena melihat ikhwan ikhwani sudah ditarbiyah bertahun-tahun masalah tauhid yang menjadi pondasi agama ini saja ngga tahu, ditanya dimana Allah ngga bisa jawab dengan benar atau bertahun – tahun ditarbiyah tanpa rasa malu berfoto-foto di air terjun ketika rihlah,   seharus kalian sadar dan berpikir apa yang kalian dapat dari dien ini selama berada dalam fiqqah (kelompok) ikhwanul muslimin.

Cerpen :

Ridwan, ketua DPRaku cuma miris dan berkata “Antum nggak boleh gitu akhi.

” Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), Karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.  (Qs. Al Hujarat : 12 )

Mungkin memang sudah jodohnya. Mau dengan Salafy, mau dengan ikhwan tarbiyah, atau mau dengan yang ammah sekalipun, kalau sudah jodohnya, ya mereka pasti akan menikah, kalau Allah sudah berkehendak, mau ditolak bagaimana?”.

Maka kita katakan :

Allah Ta’ala berfirman

إِنَّا كُلَّ شَيْءٍ خَلَقْنَاهُ بِقَدَرٍ

” sungguh Kami menciptakan segala sesuatu dengan takdirnya ” (Qs. Al Qamar : 4)

Cerpen :

“Gini-gini loch akh. Maksud ana, ana nggak habis pikir aja. Kan mereka sebut kita ahlul bid’ah. Dan ahlul bid’ah itu menurut mereka lebih sesat dari ahlul maksiat. Tapi kenapa mereka malah mencari akhwat tarbiyah yang jelas-jelas ahlul bid’ah menurut mereka. Ini yang ana nggak ngerti,” tanyaku panjang lebar.

Maka kita katakan :

Sebagaimana yang disebutkan oleh Ibnul Qayyim, bahwa syaithan mempunyai tahapan dalam menggoda manusia, pertama syaithan menggoda manusia untuk berbuat syirik dan kekufuran, kemudian jika manusia tidak tertipu maka digoda dengan perbuatan bid’ah, jika tidak tergoda juga maka syaithan beralih  menggodanya dengan dosa besar dan seterusnya, bid’ah sesuatu yang lebih besar dosanya daripada maksiat dan lebih disenangi oleh syaithan, dikarenakan pelaku bid’ah merasa berada diatas kebenaran adapun pelaku maksiat, sadar bahwa diri berbuat maksiat.

Adapun Manhaj ikhwanul muslimin adalah manhaj bidah bukan dari  ahlus sunnah, sebagaimana yang dijelaskan oleh para ulama. Diantaranya Syaikh ‘Al ‘Alaamah Hamaad Bin Muhammad Al Anshari Rahimahullah pernah ditanya apakah jamaah ikhwan dan tabligh termasuk dari Ahlu Sunnah ? Syaikh Menjawab ” Seluruh orang yang berada diatas pemikiran yang menyelisihi Ahlus Sunnah maka bukan termasuk dari mereka, Jama’ah Ikhwan dan tabligh bukanlah termasuk dari ahlus sunnah dikarenakan mereka berada diatas pemikiran yang menyelisihi ahlus sunnah “ ( Di nukil dari Ar Risalah Al Kubra Ila Akhi Al Muntadzim fi Jama ‘atil Ikhwanil Muslimin, Syaikh Ali Rajihi Hal ; 152 )

Syaikh Al ‘Alaamah Al Muhadist Muqbil Bin Hadi Al Wadi’i Rahimahullah ketika ditanya, apakah Ikhwanul Muslimin termasuk Ahlus Sunnah ? Berkata Syaikh Rahimahullah : ” Ikhwanul Muslimun manhaj mereka bukan manhaj ahlus sunnah, adapun perorangan dari mereka ada yang tersamar atas mereka dari penyimpangan ikhwanul muslimun, tidak bisa kita memutlakkan setiap perorangan dari mereka bahwasannya dia bukan ahlus sunnah “ ( Di nukil dari Ar Risalah Al Kubra Ila Akhi Al Muntadzim fi Jama ‘atil Ikhwanil Muslimin, Syaikh Ali Rajihi Hal ; 152 )

Cerpen :

“Akhi, tidak ada yang memungkiri, akhwat tarbiyah itu sangat militan dalam berdakwah. Kesibukan apapun yang menyertai mereka. Kuliah, kerja atau ngurus keluarga. Kalau sudah panggilan dakwah, pasti mereka kejar. Hijab dan busana muslim yang panjang tidak menyurutkan gerak gesit mereka,” jelas Ridwan santai

Maka Kita Katakan :

Kami tidak memungkiri bahwa akhwat tarbiyah jauh dari tarbiyah yang shahih, jauh dari ilmu dien yang benar, sehingga mereka ditarbiyah diatas kebodohan dan penyimpangan yang ada di manhaj ikhwanul muslimin, sehingga semangat dan “kemilitanannya” tidak terarah dengan ilmu. Diantara mereka semangat walau disuruh bermaksiat kepada Allah dengan berdemo dan unjuk rasa, diantara mereka semangat untuk berkampanye walau ikhtilat menjadi keharusan, diantara mereka semangat untuk rihlah kepuncak di luar kota walau dengan safar tanpa mahram, bahkan diantara mereka semangat walau harus pergi ke bioskop untuk nonton film Fatahila. Innaalillahi Wainnaailaihi Raajiuun, inilah sebagian dosa ikhawnul muslimin terhadap muslimah.

Cerpen :

“Jadi itu alasan mereka menikahi akhwat kita?”, tanyaku sewot.

“Akhwat kita?” tanya Ridwan sambil manyun. “Ngaku-ngaku akhwat kita, sembarangan. Nanti dimarahin bapaknya para akhwat baru tau rasa loch.”

“Bukan, bukan itu. Maksud ana akhwat tarbiyah,” sergahku cepat “Tapi pasti ada alasan lain, kenapa mereka lebih senang merampas akhwat tarbiyah dibandingkan akhwat salafy?”.

Maka Kita katakan :

Itulah keadaan Ibnu Abd Muis yang sembarangan, cerpen ini menunjukkan kesembarangannya.

Perkataannya  yang  mengatakan Ikhwan salafi lebih senang dan merampas akhwat ikhwani bukti lain yang menunjukkannya kesembarangan sekaligus kebodohannya.

Merampas dari mana wahai Ibnu Abd muis…??!!, mereka (sebagian dari akhwat ikhwani) yang senang dan ridha menikah dengan Ikhwan salafi.  Bukankan telah saya singgung diatas bahwa seorang wanita tidak dipaksa didalam permasalahan menikah, bukankah makna merampas mengambil sesuatu secara paksa tanpa keridhaannya, bukankah sebagian akhwat tarbiyah yang memilih dan ridha bahwa calon suaminya seorang salafi, sebagaimana yang dialami oleh Abu Tilmidz : ” Adapun yg terjadi pada ana adalah ana mendapatkan biodata akhwat yang rajin liqo dan ternyata ia juga meletakkan biodatanya di kajian Salafy dan analah yang menerima, ana suka dan terjadilah pernikahan.

Ketika taaruf ana katakan bahwa ana adl salafy dan hendaklah ia mau menuntut ilmu, menghidupkan sunnah, melahirkan anak2 pembela ulama, dan menjauhi bid’ah. Dan ternyata istri ana setuju dan kini jadilah ia seorang Salafiyyin(pemberi komentar ke 7 pada cerpen Ibnu Abd Muis). Tak tahukah engkau wahai Ibnu Abd Muis, tentang sebuah hadist yang menjelaskan tentang hal itu. Dari Abu Hurairah Radiyalallahu ‘Anhu bahwasanya Nabi Shalallahu ‘Alaihi Wassalam bersabda : ” Tidak dinikahkan seorang janda sampai diminta persetujuaannya (harus ada  perkataan yang jelas –penj), tidak dinikahkan seorang perawan sampai diminta izinya, mereka (para sahabat) berkata : bagaimana izinnya bersabda Rasulullah : diamnya ” ( HR: Bukhari dan Muslim)

Berkata Syaikh ‘Al ‘Alaamah Shaleh Al-Fauzan Hafidzahullah : ” Hadits ini menunjukkan bahwa tidak ada paksaan bagi wanita baik itu perawan atau janda dan orang yang membedakan antara perawan dan janda bahwa mereka berkata : Perawan walinya dapat memaksanya dan janda tidak ada paksaan atasnya, pembedaan yang mereka katakan itu tidaklah benar “ ( Tashiilul Ilmaam Bifiqhil Ahaadist Min Bulugil Maram, Jilid 4 Kitab Nikah, hal 328 ), kenapa engkau memberi judul dengan kata merampas kalau bukan karena kebodohan dan kebencianmu terhadap salafi, tidak terlalu heran bagiku kalau engkau bisa berbuat dan memberi judul seperti ini yang penting nyikat salafi, untuk berbuat lebih dari ini saja sangat memungkinkan. Berkata Syaikh Abdullah Bin Muhammad bin Husain An Najmi Hafidzahullah : Dan diantara yang menunjukkakn bahwa musuh mereka ( ikhwanul Muslimin) adalah para muwahid salafiyiin pembunuhan yang mereka lakukan terhadap Syaikh Jamilurrahman Af Ghani Salafy dan pengikutnya dan menceraiberaikan sebagian dari mereka karena keistiqamahan serta pengajaran mereka terhadap kitab tauhid dan menyebarkan dakwah salafiyah “ ( Jam’u Sataat fiima Kutiba ‘anil ikhwaani Minal Mulaahadhoot, Syaikh Abdullah Bin Muhammad An Najmy : 21, Taqdim Syaikh Ahmad An Najmi Rahimahullah )

Adapun perkataanmu bahwa   kenapa mereka lebih senang, siapa yang lebih senang untuk menikahi mereka (akhwat tarbiyah) apakah dengan kondisi tidak pahamnya aqidah sebagian besar para akhwat tarbiyah bahkan secara umum menjadikan ikhwan salafi lebih senang dengan mereka. Padahal Allah Ta’ala berfirman

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالإِنسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ

Artinya :  ” Dan tidaklah aku menciptakan Jin dan Manusia kecuali hanya untuk beribadah kepadaku” (QS. Adz-Dzariyat : 56)

وَلَقَدْ بَعَثْنَا فِي كُلِّ أُمَّةٍ رَسُولا أَنِ اُعْبُدُوا اللهَ وَاجْتَنِبُوا الطَّاغُوتَ

Artinya :  “Dan sesungguhnya Kami telah mengutus Rasul pada setiap umat (untuk menyerukan) “Beribadalah kepada Allah (saja) dan jauhilah Thogut” (QS. An-Nahl : 36)

Bagaimana mereka tidak tahu, sebuah ilmu yang dengan sebab itu mereka diciptakan dan merupakan inti dakwah para Rasul

Bagaimana mereka tidak tahu perkara yang pertama kali diwajibkan atas nya untuk dia pelajari. Berkata Syaikh Yahya bin Ali Al-Hajuuri, salah seorang ulama yaman, ” Apabila ditanyakan kepadamu apa yang pertama kali diwajibkan atas seorang hamba maka jawablah mempelajari Tauhidullah azza wa jalla dan dalilnya adalah hadist Ibnu Umar Radhiyallahu ‘anhu berkata, ketika Nabi mengutus Muadz Bin Jabal Radhiyallahu ‘anhu berkata ke Yaman berkata Nabi Shalallahu ‘alaihi Wassalam : ” Sesungguhnya kamu akan mendatangi sebuah kaum dari ahlu kitab, maka yang pertama kali kamu dakwahkan adalah supaya mereka mentauhidkan Allah Ta’ala

( Hadist Mutafaq ‘alahi dan ini lafadz Bukhari – Kitab Mabadiul Mufidah fi Tauhid wal Fiqh wal Aqidah Syaikh Yahya al-Hajuri : 8 )(3)

Apakah dengan kondisi akhwat tarbiyah terjatuh kepada bid’ah maulud, partai dakwah, berdakwah dengan nasyid menjadikan ikhwan salafi lebih senang kepada mereka, padahal Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassallam : ” Barangsiapa yang beramal dengan sesuatu yang bukan dariku maka amalannya tertolak ” (HR. Muslim dari ‘Aisyah Radiyallahu ‘Anhu)

Apakah dengan kondisi terjunnya akhwat tarbiyah kedemokrasi, kampanye pemilu dan partai  menjadikan ikhwan salafi  lebih ” tertarik ” kepada mereka. Padahal Allah Ta’ala  berfirman

إِنِ الْحُكْمُ إِلَّا لِلَّهِ

” Hukum (keputusan) itu hanyalah milik Allah “ (Qs. Yusuf : 40 )

Bukankah demokrasi adalah hukum atau keputusan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat. Berkata Syaikh Yahya Bin Ali Al Hajuri Hafidzahullah ” apabila dikatakan kepada kamu apa hukumnya demokrasi ? Maka katakanlah hukum demokrasi syirik akbar (besar) dan dalilnya adalah Firman Allah

إِنِ الْحُكْمُ إِلَّا لِلَّهِ

” Hukum (keputusan) itu hanyalah milik Allah ” (Qs. Yusuf : 40 )

وَلا يُشْرِكُ فِي حُكْمِهِ أَحَدًا

“ Dan Dia tidak mengambil seorangpun menjadi sekutu Nya dalam menetapkan hukumnya( Qs. Al Kahfi : 26 ) ” ( Kitab Mabadiul Mufidah fi Tauhid wal Fiqh wal Aqidah Syaikh Yahya al-Hajuri :  29 )

Bukan Allah Ta’ala berfirman, membedakan orang beriman dari orang kafir, orang berilmu dengan orang bodoh

أَفَمَنْ كَانَ مُؤْمِنًا كَمَنْ كَانَ فَاسِقًا لا يَسْتَوُون

” Maka apakah orang yang beriman seperti orang yang fasik (kafir)? Mereka tidak sama ” ( Qs. As Sajdah : 18 )

وَالَّذِينَ يَصِلُونَ مَا أَمَرَ اللهُ بِهِ أَنْ يُوصَلَ وَيَخْشَوْنَ رَبَّهُمْ وَيَخَافُونَ سُوءَ الْحِسَابِ

” Maka apakah orang yang mengetahui bahwa apa yang diturunkan Rabb kepadamu adalah kebenaran, sama dengan orang buta? Hanya orang berakal saja yang dapat mengambil pelajaran ” ( Qs. Ar Ra’d : 19 )

Bukankah pemilu menyamakan orang beriman dengan orang kafir, ulama dengan orang bodoh, orang shaleh dengan orang fajir, wanita sholehah dengan wanita nakal dengan memiliki satu suara, padahal Allah Taiala membedakan antara orang beriman dan orang kafir, orang berilmu dan orang bodoh, ini menunjukkan bahwa pemilu bertentangan dengan syariat islam.

Apakah dengan kondisi akhwat tarbiyah sering berdemonstrasi, turun kejalan untuk berunjuk rasa menyebabkan ikhwan salafi menjadi senang dengan mereka padahal Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam bersabda ” Barangsiapa yang menyerupai sebuah kaum maka dia termasuk dari golongannya “ ( HR. Abu Daud di shahihkan Syaikh Al Bani Rahimahullah dari Sahabat Ibnu Umar Radiyallahu ‘Anhu ) bukankah demonstrasi adalah produk dan caranya orang kafir, lalu mengapa mereka tasyabuh dengan orang-orang kafir.

Apakah dengan kondisi safarnya tanpa mahram ketika rihlah kepuncak menjadikan ikhwan salafi senang dengan mereka, bukankah Rasulullah Shalallahu “Alaihi Wassalam Bersabda : ” Tidak boleh seorang wanita safar (diucapkan 3 kali) kecuali bersama mahram” ( HR. Bukhari dan Muslim dari Ibnu Umar  Radiyallahu ‘Anhu ). Maka kita katakan, kita menginginkan seorang istri yang sholehah. Yang taat kepada Allah dan Rasul Nya, menjauhi kesyrikan, bid’ah, demokrasi, pemilu, partai dan kemaksiatan lainnya.

Adapun jika mereka bertaubat kepada Allah dengan taubatan nashuha (sebenarnya), meninggalkan jama’ah ikhwanul muslimin dan berpegang teguh kepada manhaj ahlus sunnah wal jama’ah. Maka bagi mereka adalah ayat ini

إِلَّا مَنْ تَابَ وَآمَنَ وَعَمِلَ عَمَلًا صَالِحًا فَأُوْلَئِكَ يُبَدِّلُ اللهُ سَيِّئَاتِهِمْ حَسَنَاتٍ وَكَانَ اللهُ غَفُورًا رَحِيمًا

” Kecuali orang-orang yang bertaubat dan beriman dan mengerjakan kebajikan; maka kejahatan mereka diganti Allah dengan kebaikkan. Allah Ghafuuran ( yang maknanya Maha Pengampun ) dan Rahiiman ( lagi Maha Penyayang ) ” ( Qs. Al Furqan : 70 )

Cerpen :

“Waduh, merampas, kesannya kasar banget. Jangan gitu akhi. Kalau alasan kenapa mereka tidak memilih akhwat salafy, ana tidak tahu, mungkin memang kurang stock?” jawab Ridwan.

“Atau mungkin karena ekstrim juga!?”, timpalku langsung.

“Hush!!! Sembarangan!”, cegah Ridwan atas komentarku.

Maka Kita katakan :

Siapa yang mengatakan kami tidak memilih akhwat salafi, secara umum ikhwan salafi menikah dengan akhwat salafi. Adapun kurang stock insya Allah tidak, diantara buktinya banyak dari ikhwan salafi yang menjalankan sunnah poligami. Perkataan Ibnu Abd Muis ” Atau mungkin karena ekstrim juga” ini salah satu bukti lagi atas kesembarangan Ibnu Abd Muis, yang ana ngga habis pikir cerpen ngawur kaya gini sudah gitu ditulis oleh orang sembarangan banyak dipasang di bolg-blog ikhwani..!! Innaalillahi wainnailaihi Raajiuun

wahai Ibnu Abd Muis kalau bicara itu yang benar,  jangan melemparkan istilah kepada akhwat yang konsiten terhadap agamanya, memakai hijab dan cadar dengan ekstrim. Kenapa ngga mengunakan dengan istilah iltizam atau istiqamah atau istilah yang syar’i lainnya. Ini yang pertama. Yang kedua : jangan engkau samakan akhwat salafi dengan akhwat ikhwani, dimana letak persamaannya akhwat salafi tidak mendengar nasyid adapun akhwat ikhwani tidak hanya dengar bahkan sebagian dari mereka ada yang mendatangi konsernya, akhwat salafi tidak pernah berdemo adapun akhwat ikhwani jangan tanya, akhwat salafi tidak sibuk dengan demokrasi, pemilu dan partai adapun akwat ikhwani kalian tahu sendiri bahkan ada calon legeslatif darinya….!!!

Cerpen :

“Assalamu’alaikum”, tiba-tiba terdengar suara dari arah pintu.

“Wa’alaikum salam ustadz. Ana fikir ustadz sudah pulang. Afwan, kita terlalu rame ya?” jawabku spontan atas sapaan salam ustadz Azri, ketua DPC kami yang tiba-tiba keluar dari balik pintu secretariat.

“Hemm… afwan dari tadi ana mencuri-curi dengar sambil senyum di dalam,” selorohnya pada kami sambil ikut duduk di bangku bambu tepat di sebelah kiriku. “Sepertinya seru juga diskusinya,” lanjutnya lagi,”Memang tidak ada habisnya kalau membicarakan salafy”. Aku cuma senyum, agak sedikit malu karena kesewotanku didengar beliau.

“Begini akhi, apa yang sudah akhi Ridwan katakan itu benar, akhwat tarbiyah itu memang super. Tapi kalau mereka kurang stock akhwat ana juga nggak yakin. Apalagi kalau alasannya seperti yang antum omongin tadi. Yang pasti, kemungkinan alasannya, ini pun baru menurut ana loch. Karena seorang yang telah tarbiyah dan telah mengikuti amal jama’i di dalam jamaah ini, yang telah tahu karaktristik manhaj ini dengan baik dan mendalam, selalu berhusnudzan terhadap qiyadah, pasti telah memiliki pondasi yang bagus tentang keislaman mereka. Mulai dari Al-Qur’an dan ulumul Qur’an, Hadist dan ulumul hadits, Aqidah Islam, Fiqih, Sirah, akhlaq, kepribadian muslim, dan lain sebagainya. Belum lagi ditambah dengan materi-materi yang berhubungan dengan pengembangan diri mereka, seperti bagaimana mengelola waktu, bagaimana berkomunikasi efektif, managemen organisasi, urgensi kaderisasi dan lain-lain.

Tak ketinggalan sampai kepada pembahasan dakwah dan pemikiran islam serta materi yang membahas social kemasyarakatan.”

“Intinya mah tinggal poles dikit gitu ya ustadz?”, timpalku lurus.

Ustadz Azri cuma senyum denger ucapanku, “Itupun baru tarbiyah tingkat pemula loch

Maka Kita Katakan

Duh…., jauh sekali ustadz dengan kenyataannya, walau sudah ditarbiyah bertahun-tahun masalah yang paling pokok saja mereka tidak tahu, Allahu Mustaa’an, apalagi mengetahui ilmu Al Qur’an, bagaimana, mereka mengetahui ilmu Al Qur’an kalau secara umum murobbi mereka menafsiri Al Qur’an semaunya, menurut akalnya, karena mereka tidak ihtimam (memberikan perhatian yang sangat) kepada Ilmu Al Qur’an Dan As-Sunnah, mereka sibuk dengan berita, politik dan yang lain. Mereka tidak tahu kalau Al Qur’an itu harus ditafsiri dengan Al Qur’an atau dengan sunnah atau dengan perkataan sahabat dan tabiin atau dengan lughah (bahasa) (silahkan lihat penjelasan ini di Ushulut Tafsir Ibnu Utsimin), apalagi ilmu hadist, orang para ustadz dan murobinya saja ngga ihtimam bagaimana mad’unya, minimal mereka tahu perbedaan antara hadist shahih dan dhaif dan memberikan perhatian kepadanya didalam ilmu amal dan dakwahnya, Ini yang tidak ada di firqah ikhwanul muslimin, walau sudah tahunan ditarbiyah. Sampai perkara aqidah saja mereka lalaikan, sudah tahunan ditarbiyah ditanya Allah berada dimana, ngga bisa jawab dengan benar, pengertian tauhid dan pembagiannya saja ngga tahu. Apalagi fiqih begitu juga sirah yang shahih (yang benar) mereka jauh darinya. Kalau akhlaq, dengan melalaikan tauhid dari pengilmuan menyebabkan mereka terjatuh kepada pelanggaran tauhid apakah bisa dikatakan mempunyai akhlaq yang baik  kepada Allah, terjatuh nya mereka kepada bidah partai, maulud dan tidak I’tibanya mereka dalam berdakawah menunjukkan akhlaq mereka kepada Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam perlu dibenahi, tasyabuhnya mereka dengan orang kafir dengan berdemokrasi dan demostrasi, begitu juga sering nyanyi ala sufiyah (baca -nasyid ) bahkan dengan membuat konser nasyid menunjukkan jauhnya mereka dari kepribadian seorang muslim. Inilah buah dari tarbiyah ikhwani.

Adapun yang berkaitan dengan mengelola waktu, apakah bagi kalian baiknya seseorang dalam mengelola waktu dengan membagi, waktu untuk demonstarsi, waktu untuk bernasyid, waktu untuk berkampanye dengan melalaikan dari ilmu dan kewajiban agama lainnya. Innaalillahi Wainnaailahi Raajiuun

Cerpen :

Kalau seluruh kader sabar dalam halaqahnya, pasti mereka menjadi muslim mandiri. Tidak malas-malasan. Kritis. Rajin menghadiri kajian Islam. InsyaAllah, mereka jadi kader sejati, yang tidak mudah terombang-ambing.”

Maka kita katakan :

Orang yang tidak ditarbiyah dengan Al-Qur’an dan As Sunnah dengan pemahaman salafush shalih adalah orang yang paling mudah terombang ambing.Sebagaimana Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam bersabda : “Aku tinggalkan bagi kalian, jika kalian berpegang teguh diatasnya kalian tidak akan tersesat setelahku, yaitu kitabullah dan sunnahku “ (HR. Hakim dishahihkan Oleh Syaikh Al Al Bani )

Berkata Syaikh Abdullah Bin Muhammad Bin Husain An Najmi : ” Dan sesungguhnya pokok kesesatan ikhwanul muslimin dan selainnya dari manhaj-manhaj dakwah adalah disebabkan jauhnya dari kitabullah, sunnah Rasulullah Shalallahu “Alaihi Wassalam dan dari petunjuk salaful ummah serta mengikuti hawa ” ( Jam’u Sataat fiima Kutiba ‘anil ikhwaani Minal Mulaahadhoot, Syaikh Abdullah Bin Muhammad An Najmy : 98, Taqdim Syaikh Ahmad An Najmi Rahimahullah )

Wahai… Ibnu Abd Muis lihatlah para tokoh kalian terombang ambing dalam kesesatan, seperti Hasan Al Bana tersesat didalam kelamnya kesyirikan dan bidah ketika dia mengucapkan bahwa nabi Muhammad dapat mengampuni dosa diacara maulud, kesesatan selainnyapun dia lakukan, Sayid Quthub tenggelam di kelamnya kesesatan pemahaman takfir sebagaimana yang dikatakan oleh para tokoh mereka sendiri, adapun Said Hawa teracuni bidahnya tasawuf, kalau Qardawi termakan oleh kesesatan demokrasi, membolehkan musik, gambar dan lainnya.

Cerpen :

“Oh, gitu ya ustadz”, tanyaku takjub, “Loch, lantas kenapa orang-orang Salafy yang ana temui, sebagian besarnya bercerita bahwa mereka mantan tarbiyah,” timpalku lebih lanjut.

Maka aku katakan :

Termasuk ana mantan tarbiyah, Al hamdulillah ana keluar dari ikhwanul Muslimin dan mengenal manhaj salaf. Semoga Allah memberikan keistiqamahan kepada ana dan semoga Allah selalu memberikan taufiq kepada ana dan seluruh ahlus sunnah untuk memperingatkan ummat dari kesesatan jama’ah ikhwanul muslimin dan dari kesesatan jama’ah yang lainnya ikhlas mencari keridhaan Nya semata.

Cerpen :

“Coba dech, antum perhatikan. Sebagian mereka, apakah mantan tarbiyah, atau mantan Jamaah Tabligh atau mantan jamaah lainnya. Pasti ceritanya selalu tentang kekurangan. Ya, merekalah orang-orang yang selalu melihat kekurangan yang dimiliki orang lain

Maka kita katakan :

Bukan kekurangannya tapi kesesatannya, wajib bagi kita yang memiliki kemampuan untuk menjelaskan kesesatan ikhwanul muslimin, jama’ah tabligh, hizbut tahrir dan yang lainnya sebagai nasehat untuk umat.

Dari Abu Ruqayah Tamiim Bin Aus Ad-Daari bahwa Nabi Shalallahu ‘Alaihi Wassam bersabda : ” Agama adalah nasehat ” kami (para sahabat) berkata untuk siapa wahai Rasulullah, Rasulullah berkata : untuk Allah, Rasul Nya kitabNya, para pemimpin kaum muslimin dan kaum muslimin seluruhnya “ (HR. Muslim)

Cerpen :

Mereka belum paham karakteristik dari tarbiyah itu sendiri

Maka kita katakan

Perkataan ini sangat cocok dialamatkan untuk kalian yang tidak paham dan memberikan perhatian terhadap inti dakwah para Rasul, yaitu mendakwahkan kepada tauhid dan memperingatkan ummat dari perbuatan syirik, kepada perkara inilah serta syariat yang lainnya ummat ditarbiyah. Sebagaimana Allah Ta’ala berfirman

وَلَقَدْ بَعَثْنَا فِي كُلِّ أُمَّةٍ رَسُولًا أَنِ اُعْبُدُوا اللهَ وَاجْتَنِبُوا الطَّاغُوتَ

” Dan sunnguh, Kami telah mengutus seorang Rasul untuk setiap ummat (untuk mendakwahkan) sembahlah Allah dan jauhilah thagut “ ( Qs. An Nahal : 36 ) Berkata Syaikh ‘Al ‘Alaamah Shaleh Al Fauzan Hafidzahullah : ” Faedah yang dapat diambil dalam ayat ini bahwasannya hikmah dari diutusnya para Rasul adalah dakwah kepada tauhid dan melarang dari perbuatan syirik “ ( Al Mulakhos Syarh Kitab Tauhid : 11 )

Lihat wahai Ibnu Abd Muis….., kepada tauhid bukan kepada demostrasi bukan kepada pemahaman khawarij, bukan kepada nasyid bid’ah ala sufiyah, partai, cerpen fiksi, perkataan para politikus dan hal yang tidak bermanfaat lainnya.

Cerpen :

Mereka adalah orang-orang yang tidak shabar

Maka kita katakan

Keshabaran adalah dengan mentaati Allah dan Rasul Nya, dengan meniti jalan yang telah digariskan oleh Allah dan Rasul Nya didalam ilmu amal dan dakwah, Al Hamdulillah salafi insya Allah orang yang shabar karena mereka berpegang teguh terhadap Al Qur’an dan As Sunnah atas pemahaman salafus shalih didalam ilmu, amal dan dakwah. Karena kami yakin tidak akan jaya ummat ini kecuali dengan apa yang menjadikan umat terdahulu menjadi jaya, yaitu dengan berpegang teguh kepada Al-Qur’an dan As Sunnah diatas pemahaman mereka. Ihtiman dengan dakwah tauhid dan memperingatkan ummat dari perbuatan syirik, berpegang teguh kepada sunnah dan memperingatkan ummat dari perbuatan bidah dan maksiat, dan istiqamah dalam ketaatan dan manhaj yang haq ini. Adapun kalianlah wahai ikhwanul muslimin yang tidak shabar. Sehingga berdakwah dengan menyelishi manhaj nubuwah dengan anggapan lebih cepat mencapai kepada keberhasilan dan kejayaan yang akhirnya berujung kepada pembantaian ikhwanul muslimin dialjazair, mesir akibat pembrontakan yang dilakukan oleh ikhwan kalian di negara tersebut.

Cerpen :

Mereka adalah orang-orang yang selalu membutuhkan motivasi dari luar. Mereka adalah orang-orang yang tidak mau mengembangkan ilmu mereka dengan potensi yang mereka miliki untuk berkontribusi kepada umat

Maka kita katakan

Al Hamdulillah salafi sibuk dengan dakwah tauhid, memperingatkan ummat dari kesyrikakan dan dari bid’ah serta dari maksiat dengan lisan dan  perbuatan mereka, Insya Allah ini adalah kontribusi salafi kepada ummat, adapun kalian apa kontribusi kalian kepada ummat, kalian ajak ummat berdemontrasi, kalian ajak ummat untuk membenci pemerintah, kalian ajak ummat berpartai, kalian ajak ummat untuk bernyanyi dengan konser nasyid kalian….!!!

Lihatlah kontribusi kalian kepada umat, pembantaian yang dilakukan pemerintah akibat pembrontakan partai FIS di Aljazair.

Lihatlah apa yang terjadi dimesir, pembantaian yang dilakukan pemerintah akibat pembrontakan yang dilakukan oleh ikhwanul muslimin di mesir ribuan kaum muslimin jadi korban inilah kontribusi ikhwanul muslimin kepada ummat.

Demi Allah wahai Ahlu Sunnah jika kalian perduli terhadap ummat ini dakwahkan ummat ini kepada tauhid dan peringatkan dari perbuatan syirik, dakwahkan kepada sunnah dan peringatkan ummat dari bid’ah, serta peringatkan ummat ini dari kesesatan jamaah ikhwanul muslimin dan firqah – firqah sesat lainnya

Cerpen :

Tapi saksikanlah akhi. Mereka hanya akan ghirah di awal. Mereka tidak akan bertahan lama. Karena hanya sebagian kecil saja dari mereka yang memiliki jiwa ikhlas seperti Abu Zainuddin” jelas Ridwan panjang lebar

Maka kita katakan

Berkata Syaikh Al ‘Alaamah Muhammad Bin Shaleh Al Utsaimin Rahimahullah : ” Ikhlas kepada Allah maknanya adalah : Seseorang memaksudkan amal ibadahnya dalam rangka mendekatkan diri kepada Allah dan dalam rangka mencapai kebahagian di negeri akherat ” (Syarh Al Ushulus Sittah : 112) maka wajib bagi kita untuk selalu mengikhlaskan ibadah hanya untuk Allah semata didalam ibadah kita dan didalam amar ma’ruf nahi mungkar kita dan didalam menjelaskan ummat tentang kesesatan jamaah ikhwanul muslimin. Tidak seperti Abu Zainuddin dan yang semisalnya yang diam seribu bahasa terhadap kesesatan jamaah ikhawnul muslimin, bahkan bermesraan dengan jamaah ini. Tidaklah sebuah alamat dari keikhlasan seseorang dengan diamnya terhadap kesesatan jamaah ikwanul muslimin atau jama’ah sesat lainnya. sama sekali tidak…!!!

Cerpen

“Sudah akhi Ridwan jangan diteruskan. Tidak baik akhi, ada baiknya kalau kita selalu berusaha untuk membersihkan hati kita” pinta ustadz Azri berusaha memutus penjelasan Ridwan

Maka kita katakan

Benar kita harus selalu berusaha sepanjang hidup kita membersihkan  hati kita sebagaimana Allah T’ala berfirman

قَدْ أَفْلَحَ مَنْ زَكَّاهَا

” Sungguh beruntunglah orang-orang yang mensucikan diri “ ( Qs. As Syams : 9 )

Berkata Syaikh Al ‘Alaamah Abdurrahman As Sa’di Rahimahullah : ” yaitu membersihkan dirinnya dari dosa-dosa dan mensucikannya dari kejelekan-kejelekan dan memperbaikinya dengan ketaatan kepada Allah dan meninggikan dengan ilmu yang bermanfaat dan amal shalih( Taisirur karimurrahman pada ayat ini )

Dan cara yang benar menurut Al Quran dan As Sunnah dengan pemahaman salafus shalih didalam membersihkan hati kita, didalam mentazkiyah diri kita adalah dengan melaksanakan perintah Allah dan menjauhi larangannya dari kesyirikan, bid’ah, kesesatan dan maksiat, diantara salah ketaatan untuk membersihkan hati kita adalah dengan memperingatkan ummat dari kesesatan karena Allah dan diantara kesesatan adalah manhaj Ikhwanul Muslimin.

Cepen

“Antum sendiri sudah sampai mana materi halaqahnya,” tanya ustadz Azri, ketua DPCku tiba-tiba.

“Ups!”, agak kaget. “Hik..hik.. ana baru enam bulan ustadz, baru juga masuk materi akidah tauhid,” jawabku malu sambil cengengesan.

Maka kita katakan

Berkata Syaikh ‘Al ‘Alamah Abdul Aziz Bin Baaz Rahimahullah : ” Harokah Ikhwanul Muslimin telah dikritik oleh para ahlul ‘ilmi yang mu’tabar (terkenal) dikarenakan mereka tidak memperhatikan masalah da’wah kepada tauhid dan mengingkari syirik serta bid’ah. Mereka mempunyai cara tersendiri yang mengurangi semangat dalam dakwah kepada tauhid, dan tidak mengarahkan kepada aqidah yang shahih yang dimana dakwah ahlus sunnah berada diatasnya. Maka sewajibnya bagi Ikhwanul Muslimin untuk memperhatikan da’wah Salafiyah da’wah kepada tauhid, mengingkari ibadah kepada kubur-kubur, ketergantungan kepada orang mati dan meminta pertolongan kepada orang-orang yang sudah mati seperti Hasan, Husein, Badawi dan sebagainya.Wajib bagi mereka untuk mempunyai perhatian kepada perkara yang paling pokok ini, dengan makna Laa Ilaaha Illallah Karena inilah pokok agama dan sesuatu yang pertama kali didakwahkan oleh Nabi Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam di kota Mekkah berdakwah kepada tauhid kepada makna Laa ilaaha illallah, banyak dari kalangan ahlu ilmi (ulama –penj) mengkritik ikhwanul muslimin dalam permasalahan ini. Yaitu tidak adanya semangat dalam berdakwah kepada mentauhidkan Allah dan mengikhlaskan ibadah kepadanya. Dan mengingkari apa yang dilakukan orang-orang bodoh dari ketergantunagn kepada orang mati dan memohon pertolongan kepadanya, bernadzar dan menyembelih kepada mereka, yang merupakan perbuatan syirik besar. Demikian juga mereka dikritik dengan tidak adanya perhatian kepada sunnah, kepada hadist yang mulia dan apa – apa yang salaful ummah  berada diatasnya dari hukum-hukum syariat  “ ( sebagaimana dalam majalah Al-Majalah edisi 806, dinukil dari Jam’u Sataat fiima Kutiba ‘anil ikhwaani Minal Mulaahadhoot, Syaikh Abdullah Bin Muhammad An Najmy : 21 ) Maka kalau kita lihat potret ikhwanul muslimin di indonesia sangat jelas sekali akan kelalaian mereka terhadap dakwah para Rasul. Coba kita tengok majalah sabili yang menjadi corong dakwah mereka puluhan tahun telah terbit apakah ada materi yang membahas masalah aqidah atau tauhid,  puluhan tahun telah terbit untuk mendapatkan satu artikel tauhid saja kita akan kesulitan mendapatkanya dari majalah sabili tersebut, kalau bukan pelalaian terhadap dakwah para Rasul apa namanya ini,  belum lagi majalah yang lain An Nida atau Tarbawi atau yang lainnya…!!!!, coba kita tengok di ceramah – ceramah mereka atau di kaset kaset  mereka atau dikampanye – kampanye mereka adakah yang membahas keberadaan Allah diatas langit adakah yang membahas menyembelih untuk selain Allah hukumnya syirik, adakah yang membahas hukum mempercayai ramalan bintang atau sekedar kajian politik atau kajian yang tercampur dengan berbagai syubhat dalam aqidah atau dalam manhaj dan yang lainnya dengan melalaikan dakwah tauhid…!!!! itulah mereka melalaikan dakwah para Rasul.

Cerpen

“Ya, kalau boleh dibilang anak ingusan di tarbiyah githu… hehehe…,” ujarku berusaha membela diri.

Maka kita katakan

Itulah engkau wahai Ibnu Abd Muis anak ingusan, sebagaimana kata dirimu sendiri, lebih baik engkau belajar Dien yang shahih dengan pemahaman yang benar dari pada nulis cerpen yang ngga karuan seperti ini, tanpa didasari ilmu dan keadilan. Allah Ta’ala berfirman

وَلا تَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ إِنَّ السَّمْعَ وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ أُوْلَئِكَ كَانَ عَنْهُ مَسْئُولًا

” Dan janganlah kamu mengikuti sesuatu yang tidak kamu ketahui, karena pendengaran, penglihatan dan hati nurani semua itu akan diminta pertanggungjawabannya “ (Qs. Al Isra : 36 )

Rasulullah bersabda ” Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir berkatalah yang baik atau diam “ (HR. Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairoh Radiyallahu ‘Anhu )

Cerpen

“Tapi kayanya antum sudah lama ikut aktifitas amal jamai ya?” tanya ustadz Azri kepadaku. “Soalnya ana sering lihat antum di berbagai tempat kegiatan bakti social, nggak cuma di DPRa antum saja?”

“Iya, ustadz, ana sibuk banget. Kerja, dari pagi sampe malem. Maklum kuli.. hehehe… Takut halaqahnya nggak serius, jadi ana fikir biar ana aktif di kegiatan social kemasyarakatannya saja, ternyata tarbiyah point utamanya. Sekalipun agak terlambat, nggak apa-apa lach”

“Nah, ini dia ustadz, salah satu penyebab akhwat-akhwat kita keburu dinikahi ikhwan bukan tarbiyah,” tuduh Ridwan kepadaku.

“Maksudnya?”, tanyaku bingung.

“Ya, antum ini lah salah satu penyebabnya. Sudah kerja, punya kendaraan, manager pula status di kantornya. Masih juga belum mau nikah. Jangan marah dong kalau akhwat tarbiyah dinikahi sama ikhwan salafy. Antum terlalu idealis sih”, tuding Ridwan lagi kepadaku.

Aku makin mati kutu dibilang begitu, “Afwan, afwan akhi, ustadz, ana nggak idealis kok. Ana tidak pernah terpikir, kalau ana punya kriteria khusus terhadap akhwat yang akan ana nikahi. Masalahnya beda. Ini masalah target masa depan. Masa akhwatnya hebat ikhwannya jeblog, nanti ana malu khan. Dan ana juga nggak mau pusing, gara-gara mikirin uang untuk resepsi, untuk lahiran, pendidikan anak, makan sehari-hari dan lain sebagainya,” jelasku membela diri.

“Memang antum usianya berapa sekarang?” tanya ustadz Azri sambil nepuk-nepuk bahuku.

“Seperempat abad lebih dikit ustadz”, jawabku. “Belum tua banget khan?” tanyaku langsung kepada beliau.

Beliau cuma tersenyum dan berkata, “Belum, belum tua kok.” Sementara Ridwan ketua DPRaku sudah pegang perutnya menahan geli.

“Loch, antum kenapa? Kok kayanya geli banget dengar umur ana seperempat abad?” tanyaku ke Ridwan bingung.

Ustadz Azri menepuk lututku, “Dulu, waktu ana nikahi istri ana, ana baru berumur sembilan belas tahun akhi. Masih kuliah di LIPIA” terangnya sambil tersenyum teduh.

“Hah…” ternganga aku sambil takjub. “Sembilan belas tahun! Masih muda banget ustadz. Waduh, ana ketuaan dong ya?”

“Bukan tua lagi mas, udah engkong-engkong,” canda Ridwan sambil terus pegangi perutnya menahan geli dan “Ana aja udah punya anak dua waktu umur segitu”.

“Ya ampun, jangan-jangan hampir sebagian besar ikhwan kita seperti ana kali ya!” sergah aku masih dalam keadaan terkejut. “Pasti ustadz anak orang kaya kan, jadi kalau bingung dengan masalah keuangan tinggal minta bantuan?” tanyaku sambil terus berusaha membela diri.

“Alhamdulillah, ana di Jakarta sendirian akhi. Orang tua ana di Padang Pariaman. Di Kampung. Waktu itu ana tinggal di tempat paman ana. Ya sambil bantu-bantu beliau, ana juga jualan buku-buku Islam sambil kuliah di LIPIA karena ana yakin

Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah Telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu. (Qs. At-Thalaaq: 3)

” jelasnya panjang lebar sambil berusaha meyakinkan aku.

“Waduh, malu banget ana nih ustadz. Ana yakin, ikhwan-ikhwan kita memang terlalu idealis, bertahan dengan kejombloannya, karena terlalu khawatir seperti ana. MasyaAllah….”

“Makanya itu akhi, antum jangan sewot kalau akhwat-akhwat tarbiyah dinikahi ikhwan-ikhwan salafy. Nggak ada pilihan lain, sekalipun mungkin mereka tidak mau, tapi daripada jadi khawatir kali. Mau dibilang apa?” tuding Ridwan lagi kepadaku

Maka kita katakan

Itulah engkau wahai ibnu Abd Muis menunda nikah tanpa alasan syar’i sudah begitu dzalim dengan menuduh ikhwan salafi merampas akhwat tarbiyah, mereka akhwat tabiyah yang senang dan ridha kalau ikhwan salafy menjadi suaminya, bahkan dengan sebab menikahnya mereka dengan ikhwan salafi mereka mendapat hidayah dengan keluar dari jamaah ikhwanul muslimin. Lengkaplah kebahagian mereka, mendapat suami yang mereka senangi dan mendapat hidayah….!!! adapun engkau masih bertahan dengan kejombloanmu dan berada di Jama’ah Khawarij. Berkata Syaikh ‘Al ‘Alaamah Al Muhadist Ahmad Syaakir Rahimahullah : ” Al Ikhwanul Muslimin khawarij jaman ini “ (Majalah Al Ishaalah, ke 40 dinukil dari Ar Risalah Al Kubra Ila Akhi Al Muntadzim fi Jama ‘atil Ikhwanil Muslimin, Syaikh Ali Rajihi Hal ; 152 )

Cerpen

“Ya, iya juga sich, mungkin salah ana juga kali ya,” jawabku lirih.

“Ya, nggak salah antum aja, tapi semua ikhwan tarbiyah yang punya kekhawatiran berlebihan seperti antum, antum niatkan saja untuk segera menikah. Ana ada chanel nih. Antum mau nggak ana kenalin. Mad’unya istri ana,” tawar ustadz Azri serius sambil terus tersenyum, “Kayanya cocok dech sama antum”.

“Aduh ustadz, tapi ana tetep nggak bisa terima. Kalau mereka mau menikahi akhwat tarbiyah, jangan matikan dakwah mereka juga dong.

Maka kita katakan

Dakwah kepada apa….?!!, dakwah kepada tauhid …??!! dakwah kepada sunnah…??!! atau kepada pemahaman khawarij, atau kepada demokrasi atau kepada nasyid atau kepada partai atau kepada kesia-sian dengan melalaikan dakwahnya para Rasul….!!!

Al Hamdiulillah dengan menikahnya sebagian akhwat  tarbiyah dengan sebagian kecil ikhwan salafi menjadikan dia kenal dakwah yang haq dakwah Ahlus sunnah, sehingga sebagian mereka menjadi aktif saling tolong menolong  dengan akhwat salfiyiin lainnya didalam ilmu, amal dan dakwah.

Allah Ta’ala berfirman

وَتَعَاوَنُوا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوَى

” dan tolong menolonglah kamu dalam kebaikan dan ketakwaan “ ( Qs. Maidah : 2 )

Cerpen

Enggak sopan tuh namanya. Kita yang bangun dia yang nikmatin. Standard ganda banget sich! Manhajnya di benci, tapi akhwatnya doyan!

Maka kita katakan

Membangun apa….??!!, membangun pemahaman para muslimah dengan menyakini demo sebagai jihad…..??!! membangun dengan tulisan dan lisan agar para muslimah membenci pemeritah kaum muslimin, mengajak para muslimah berkampanye, memalingkan muslimah dari perkara  tauhid kepada politik, demokrasi, partai dan segala  kesibukkan didalamnya…..!!!! Inalillahi wainailahi Rajiuun, inilah sebagian dosa kalian terhadap muslimah…. wahai muslimah sadarlah… !!!! dimana ilmu kalian terhadap aqidah shahihah ??!!! dimana kalian tehadap fiqih ibadah…???!!! dimana kalian dengan ilmu syar’i yang berkaitan dengan kewanitaan …??!! jika kalian ingin membela islam dan kaum muslimin maka belalah dengan ilmu amal dan dakwah kepada dien yang haq, bukan kepada kesesatan demokrasi bukan kepada kebid’ahan partai keadilan bukan kepada  konser nasyid bukan dengan turun kejalan dan demonstrasi…!!!!, “

Dan perkataamu ” tapi akhwatnya doyan…” ??!!. saya melihat antum perlu diruqyah, supaya kebencian dan hizbiyah ikhwan hilang dari dirimu dengan idzin Allah. Mereka yang sama-sama suka, mereka akhwat tarbiyah ridha dan senang dinikahi dengan sebagian kecil ikhwan salafi, mereka sangat senang mendapat seorang suami yang sesuai dengan keretrianya yang dengan sebab pernikahan itu mereka  mendapat penjelasan tentang manhaj yang  haq  dan mendapat penjelasan tentang kesesatan firqah ikhwanul muslimun.

Cerpen

Atau ana aja yang nikahin akhwat Salafy ya ustadz, biar mereka jadi baik hati dan lembut. Kan impas tuch!” ujarku kesel.

Maka kita katakan

Innaalilahi wainnailahi Raajiuun, seorang menjadi baik jika terbimbing dengan ilmu yang haq, ilmu Al Quran dan As Sunnah diatas pemahaman salafus shalih dengan diamalkan secara dhohir dan bathin. Maka sebaliknya seseorang dikatakan jahat dan berhati keras jika berbuat maksiat diantara perbuatan maksiat adalah demokrasi, demostrasi, nasyid sufi ala ikhwani dan yang lainnya yang ada di firqah (kelompok) ikhwanul muslimin. sangat memungkinkan jika seorang akhwat salafi  menikah dengan seorang Ibnu Abd Muis atau yang semisalnya menjadi seorang yang keras hatinya dan kasar, dengan diajak berlaku kasar kepada pemerintah dengan berdemo di depan bundara HI, atau keras hati dengan memaksiati Rabbul ‘Alamin dengan aktif di penyimpangan yang ada di jama’ah ikhwanul Muslimin yang Ibnu Abd Muis ada didalamnya….!!!

Cepen

“Astaghfirullah akhi, sudahlah, jangan dipikirin yang kaya gitu. Pasti semuanya ada hikmahnya. Baik buat kita maupun buat mereka. Jangan biarkan ketidaksukaan antum terhadap mereka membuat antum tidak adil.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ كُونُواْ قَوَّامِينَ لِلّهِ شُهَدَاء بِالْقِسْطِ وَلاَ يَجْرِمَنَّكُمْ شَنَآنُ قَوْمٍ عَلَى أَلاَّ تَعْدِلُواْ اعْدِلُواْ هُوَ أَقْرَبُ لِلتَّقْوَى وَاتَّقُواْ اللّهَ إِنَّ اللّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ

Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (Qs. Al-Maidah: 8 )

Maka kita katakan

Benar, semuanya ada hikmahnya diantara hikmahnya mereka keluar dari jamaah Ikhawnul muslimin dan berpegang teguh kepada manhaj Salaf.

Cerpen

Kita do’akan, sekalipun mereka tidak beramal jama’i lagi dengan kita, mudah-mudahan ghirah dakwah mereka tidak mati.

Maka kita katakan

Kami Ahlu sunnah menginkari amal jama’i yang menyelisihi syariat, seperti yang ada pada jamaah ikhwanul muslimin dari tolong menolong dalam demokrasi, didalam partai, didalam demo, didalam konser nasyid didalam memalingkan ummat dari Al Qur’an dan As Sunnah kepada koran, berita politik dan semisalnya. Insya Allah sebagian akhwat tarbiyah yang telah menikah dengan ikhwan salafi menjadi salafiyyah yang istiqamah yang semangat didalam ilmu amal dan dakwah, semangat dengan suaminya didalam tolong menolong dalam ketaatan, begitu juga semangat dengan akhwat salafiyah lainnya didalam ilmu amal dan dakwah. Allah Ta’ala berfirman

وَتَعَاوَنُوا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوَى

” dan tolong menolonglah kamu dalam kebaikan dan ketakwaan “ ( Qs. Maidah : 2 )

Rasulullah shalallahu ‘Alaihi wassalam bersabda : ” Orang mukmin dengan mukmin yang lainya seperti bangunan yanng saling memperkuat satu dengan yang lainnya “ ( HR. Bukhari dari Abu Musa Al Asy’ari)

Cerpen

Ya minimal beribadah untuk suami dan keluarga mereka, kan sama saja, sementara mantan murabiyyah mereka mendapat pahala atas ilmu yang bermanfaat bagi mereka” terang ustadz Azri bijak.

Maka kita katakan

Jika sesuai syariat dan dibarengi dengan niat yang ikhlas diharapkan mereka mendapat pahalanya, begitu juga berhak mendapat dosa terhadap kesesatan yang para murobiyah tanamkan kepada para muslimah. Dari demokrasi mengajak kampanye dan yang lainnya

Cerpen

“Iya, ya.. nggak ada untungnya buat ana. Itu sudah menjadi tanggung jawab mereka masing-masing. Mending ana focus ngurusin pekerjaan ana dan dakwah ana di manapun ana berada”, sadar

Maka kita katakan

Dakwah kepada apa wahai Ibnu Abd Muis, kepada kesesatan, kepada demokrasi kepada mendemo pemerintah kepada cerpen fiksimu ini, kepada belajar bohong…??!!! Orang seperti antum berdakwah mau jadi apa umat ini mau dibawa kemana umat ini…??!! mau dibawa kepada kesesatan ikhwanul muslimin, mau dibawa kepada kegelapan kebodohan….!!!  Allah Ta’ala berfirman

وَلْتَكُنْ مِنْكُمْ أُمَّةٌ يَدْعُونَ إِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُونَ بِالمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ المُنْكَرِ وَأُوْلَئِكَ هُمُ المُفْلِحُونَ

” Dan hendaklah diantara kamu ada segolongan orang yang menyeru kepada kebajikan , menyuruh (berbuat) yang ma’ruf dan mencegah yang mungkar dan mereka itulah orang-orang yang beruntung “ (Qs. Ali Imran : 104)

Bagaimana antum akan menyuruh yang ma’ruf kalau ngga tahu yang ma’ruf begaimana antum akan memperingatkan dari yang mungkar kalau ngga tahu itu sebuah kemungkaran. Ditambah lagi engkau seorang yang bermanhaj menyimpang, berkata Ibnu Sirin Rahimahullah : ” Sesungguhnya ilmu ini (ilmu sannad dan yang berkaitan dengannya) merupakan bagian dari ilmu agama, perhatikanlah dari siapa kalian mengambil agama kalian” ( silahkan lihat muqadimah  Shahih Muslim, Hal 19 Dar Ibnu Hazm )

Wahai Ibnu Abd Muis inilah catatan ringan dariku, sebagai bentuk pengingkaran atas kemungkaran yang ada pada cerpenmu, dan sebagai nasehat untuk ummat tentang kesesatan jama’ah ikhwanul muslimin yang engkau berada didalamnya

Cerpen

ana focus ngurusin pekerjaan ana dan dakwah ana di manapun ana berada”, sadar

“Jangan lupa! bukan cuma ngurusin pekerjaan dan dakwah aja, tapi tuh, tawaran ustadz Azri diterima nggak, prediksinya cocok sama antum soalnya,” ingat Ridwan sambil rangkul bahuku.

Aku cuma mengangguk tanda setuju, sambil terus menyembunyikan malu.

“Loch, dengan akhwat Salafynya gimana?”, canda ustadz Azri, lanjutnya “Ada-ada aja antum.”

Dan aku makin menunduk malu.

Selesai….

Maka kita katakan :

Iya seharusnya engkau malu dengan cerpen ngga karuanmu ini, dengan kebodohan, kedzaliman dan kesesatan yang ada dicerpenmu ini, karena malu mengantarkan kepada kebaikan. Sebagaimana dalam sebuah hadist yang di riwayatkan dari Imran Bin Husain Radiyalahu ‘Anhu Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassalm bersabda : ” Rasa malu tidaklah mendatangkan kecuali kebaikan “ ( HR. Bukhari ). Atau engkau tidak punya rasa malu lagi ?

Inilah catatan ringanku pada cerpen ini, sebagai bentuk amar’ ma’ruf nahi mungkar dan nasehat kepada ummat tentang kesesatan manhaj ikhwanul muslimin.

ditulis oleh : Abu Ibrahim Abdullah Bin Mudakir Al Jakarty

69 comments on “Berputar diantara kebodohan, kebencian dan kebohongan ( sebuah catatan atas cerpen ” Mengapa Kalian Rampas Akhwatnya Jika Kalian Benci Terhadap Manhajnya ” )

  1. ricky berkata:

    Bismillah

    akhi, pembahasan yang cukup bagus. Setelah ana membaca pembahasan di atas seharusnya antum berikan judul “Membenci Manhaj Ikhwanul Muslimin dan Menyelematkan Akhwatnya”

  2. […] Dammaj Mengapa Kalian Rampas Akhwatnya Jika kalian benci ManhajnyaSssttttt……. Ada yang ingin Ku […]

  3. […] Dammaj Mengapa Kalian Rampas Akhwatnya Jika kalian benci ManhajnyaSssttttt……. Ada yang ingin Ku […]

  4. […] Dammaj Mengapa Kalian Rampas Akhwatnya Jika kalian benci ManhajnyaSssttttt……. Ada yang ingin Ku […]

  5. […] Dammaj Mengapa Kalian Rampas Akhwatnya Jika kalian benci ManhajnyaSssttttt……. Ada yang ingin Ku […]

  6. […] Dammaj Mengapa Kalian Rampas Akhwatnya Jika kalian benci ManhajnyaSssttttt……. Ada yang ingin Ku […]

  7. antosalafy berkata:

    afwan, ana bagi menjadi 5 bagian. Panjang sekali tulisan antum. Jazakallahu khairan katsiro

  8. Abu Shafiyyah berkata:

    Beginilah keadaan mereka yang tiap hari dicekoki cerita2 fiksi, sehingga menulis hal2 yang fiksi dianggap sebagai kelaziman atau hal yang biasa saja, bahkan dengan ini menzhalimi orang lain
    wallahulmusta’an laahaula walaa quwwata illa billah
    Jazakallahu khoyronn al akh abdullah

  9. chilman berkata:

    masyarakat…..

  10. nickafdhal berkata:

    Assalaamu’alaykum…

    masya ALLAH…. tulisan yang benar-benar bagus…
    Tidaklah tulisan ini dibuat melainkan atas bimbingan aqidah dan manhaj yang lurus….

    Ana awalnya niat menyalin, hanya terlalu panjang dan bingung harus membaginya jadi berapa bagian,,,,hehehe

    Hayyakallaaah wa Barakallaahufiykum…

  11. Bismillah,

    Bagus sekali akhi. Semoga Allah memberi hidayah kepada Ibn Abd Muis dengan adanya nasihat atas cerpennya ini.

    BTW di blog ini, antum belum memperkenalkan diri, akhi. Bolehlah jika antum sediakan satu halaman agar kami dapat mengenal antum. barokallahu fiik

  12. abufariq berkata:

    Jayyid jiddan. Mudah2an Ibn Abd Muis bertobat dan masuk salafy.

  13. nivia sophie berkata:

    maaf sebelumnya.saya awam dan butuh informasi untuk menambah perbendaharaan pengetahuan saya.saya mau tanya:
    1. kalo pemilu gitu apakah yang bermanhaj salaf ikut memilih? atau golput?
    2. kalo pemerintah membuat kebijakan yang tidak menyenangkan untuk rakyatnya-misal:menaikkan harga bbm-apakah yang bermanhaj salaf lakukan?
    setahu saya banyak yg menulis pendapat mereka di koran atau blog mengenai kebijakan pemerintah yang tidak populis misalnya.

    • abdullah1982 berkata:

      Semoga Allah memberi hidayah kepada kita semua
      1. Kita taat kepada pemerintah dalam hal yang ma’ruf, kalau maksiat tidak boleh taat, dalam perkara yang ma’ruf lainnya wajib kita taat. Adapun pemilu sebuah kemaksiatan maka kita ahlu sunnah tidak memilih
      2. Kalau ada kebijakakan yang merugikan rakyat, kita nasehatin pemerintah dengan cara yang baik dan rahasia bagi yang mempunyai ilmu dan chanel kepemerintah, dan kita mendokan kebaikkan pemerintah. serta banyak bertaubat karena setiap musibah yang menimpa kita akibat dosa2 kita.

      • nivia sophie berkata:

        oh begitu ya..
        1.knp pemilu sebuah maksiat?
        apa karena dalam islam suara 1laki-laki = 2suara perempuan?
        2.brarti jamaah salaf (maaf kalo sebutan saya salah)punya juga orang2 yang duduk di pemerintahan?

      • abdullah1982 berkata:

        Banyak alasan kenapa pemilu dikatakan maksiat, diantara yang saya sebutkan, pemilu menyamakan antara orang kafir dengan islam, orang bodoh dengan ulama sedangkan syariat ini membedakan, pemilu bukan cara kaum muslim sedangkan islam agama yang sempurna tidak perlu mengadopsi cara orang kafir, kita dilarang untuk tasyabuh dengan orang kafir.
        2. kita tidak ikut partai, pemilu dan terjun kedemokrasi. Insya Allah kita disibukkan dengan dakwah tauhid. karena inilah inti dakwah para Nabi

      • abdullah1982 berkata:

        Jazakilah Khoir, mungkin lebih baik saudari mendatangi kajian salafi di jakarta, di masjid Al Itishom belakang Masjid BI pada hari ahad atau masjid UNJ rawamangun pada hari sabtu, Jika saudari di berada di jakarta. Disana saudari bisa tanya lebih leluasa insya Allah sama ustad2 yang berkompeten.

      • abu abdan berkata:

        wahai ikhwan salafi!kalian mngrti kemusyrikan demokrasi tp mngp antm mau trma hsl demokrasi?kau taati pemimpin dr hsl sistem syrik…

  14. abdullah berkata:

    2 artikel terakhir sudah bukan bertema tauhid lagi, gimana nih mas ??
    jangan lupa dengan tema blognya ya ….. ntar jadi sama dengan blog-blog yang lain…
    bantah-bantahan cerpen dan tempat curhat..

    • abdullah1982 berkata:

      Insya Allah blog ini menitikberatkan pada artikel2 tauhid. bukan berarti tidak membahas permasalahan syariat islam lainnya. seorang yang ingin merealisasikan tauhid maka harus menjauhi syirik dengan segala macamnya, bidah dengan segala macamnya dan dosa besar. diantara bid’ah adalah jamaah ikhwanul muslimin.

      • aryu datril berkata:

        bismillah..
        afwan akhi,,ana mngkn msh awam ilmu islamnya,,tp dr smua isi artikel di atas,ana merasa akhi tidak mencerminkan akhlaknya Rasulullah SAW,, yg sabar dan penuh kasih sayang terhadap smua orang,, apalagi ini terhadap saudara sesama muslim yg sama2 melafadzkan LailahaillAllah muhammaddarasulullAllah…
        beginikah menurut akhi cara2 dakwah yg dilakukan Rasulullah???mengkafirkan saudaranya sendiri .. .. ..
        jujur akhi, ana miris melihat ada saudara2 sesama muslim kt yg saling sikut sprt ini…
        tidakkah akhi melihat apa yg telah orang2 kafir di barat sana talah lakukan terhadap dunia islam??
        apa yg tlah akhi lakukan untuk memperbaiki keadaan yg tlah mreka perbuat??
        klo emg pemilu itu maksiat, knp akhi/jemaat salafi lainya msh mengikuti pemerintah yg lahir dr proses yg mnrt akhi maksiat itu??

        afwan akhi klo tulisan ana kurang berkenan…

  15. abulkhalil berkata:

    assalamu ‘alaikum
    salam kenal akhi..dari nunukan
    izin copas arikelnya
    jazaakumullahu khair wa barakallahu fiik

    • abdullah1982 berkata:

      Wa’alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh.
      Fiika Barakallah,
      Afwan untuk semuanya kalau terkesan tulisan yang ada pada blog ini, kurang rapi atau terkesan acak-acakkan, atau banyak yang salah ketik, karena fasilitas yang tidak ada atau sederhana disini

  16. iswanto berkata:

    satu hal yang wajib di ingat SALAFY. aqidah kalian memang bagus, tapi fiqh dakwah kalian nol. lkalian hanya memikirkan bagaimana pemahaman antum tapi tidak pernah memikirkan sejauh mana jangkauan dakwah ini. smoga lekas sadar. syukron. IM

    • abdullah1982 berkata:

      afwan ana ingin tahu konsep fiqh dakwah yang antum maksudkan? apakah dengan dakwah kalian yang melalaikan dakwah para nabi yaitu dakwah tauhid kalian katakan kalian tahu fiqh dakwah?, apakah dengan terjun ke sisitim dan cara orang kafir kalian ingin tegakkan syariat islam ? apakah dengan menyibukkan ummat dengan hal yang tidak bermanfaat kalian katakan kalian paham fiqh dakwah? seharusnya kalian yang sadar. barakallahu fikum

  17. ikhwan9 berkata:

    wah.
    cocok banget judulnya :

    “Membenci Manhaj Ikhwanul Muslimin dan Menyelematkan Akhwatnya”

    apakah gini ya akhlak seorang hamba Allah…????
    gila amat kalo gitu… sibuk ngurusin akhwat diluar sana masih banyak kedzaliman dan kemaksiatan….

    jadi ini org” yg mengaku diri mereka mengikuti para salaffushalih…???
    afwan jangan bikin nama shalafusshalih jelek akhi…
    antum sudah baca kan sirah ttg para shalafusshalih… atau mendengar lah yaa!!!!
    mereka gak ada yg seperti antum bahkan antum berani mengaku antum sebgai seorang yg mengikuti shalafusshalih, berarti antum yakin akan aqidah antum, antum yakin AQIDAH ANTUM BENAR 100%…???
    hingga antum berani mengatakan saudara semuslim antum sendri seorag yg mendekati kafir…???
    innalillahi…
    semoga hidayah Allah datang kepadamnu saudaraku…

    Para ulama shalafusshalih sangat indah aqidah meraka…..

    • abdullah1982 berkata:

      ” wah.
      cocok banget judulnya :

      “Membenci Manhaj Ikhwanul Muslimin dan Menyelematkan Akhwatnya”

      apakah gini ya akhlak seorang hamba Allah…????”

      Komentar ana :
      Afwan akhi judul ana tidak seperti diatas, tapi diantara akhlaq salafus shaleh adalah sangat membenci kebid’ahan dan kesesatan, maka dari itu kita harus meneladani mereka bahkan konsekunsi keimanan seseorang adalah membenci kesesatan, diantara kesesatan adalah manhaj ikhwanul muslimin yang mencampurkan antara yang haq dan yang bathil, melalaikan umuat dari tauhid, mengajak umat ke partai, demo, nasyid, membrontak pemerintah….dll!!!!, dan diantara akhlaq yang baik adalah menyelamatkan saudaranya dari kesesatn manhaj sesat ikhwanul muslimin baik ikhwannya maupun akhwatnya….!!!!

      “gila amat kalo gitu… sibuk ngurusin akhwat diluar sana masih banyak kedzaliman dan kemaksiatan….”

      Komentar ana:
      Alhamdulillah kami berusaha untuk sibuk dengan ilmu, amal dan dakwah tauhid walaupun masih banyak kekurangan. adapun kalian sibuk dengan demo, kampanye, rapat DPW, DPC, nasyid dll.
      dan diantara kemaksiatan mengajak para muslimah berdemo…!!! innalillahi wainnailahi rajiuun…,
      diantara kedzaliman adalah kedzaliman ikhwanul muslimin dengan menipu ummat melebelkan keharaman dengan lebel islami, partai dakawah???, nasyid islami ???…

      “jadi ini org” yg mengaku diri mereka mengikuti para salaffushalih…???
      afwan jangan bikin nama shalafusshalih jelek akhi…”

      Komentar ana:
      Kalian yang bikin jelek nama islam, Tunjukkan alasan kalian menamakan pantai kalian dengan partai dakwah….. DAKWAH APA…!!! apakah rasulullah dakwah pakai partai bikin jelak nama islam, nasyid islami…!!! mana dalilmya islam ngajarkan nyanyi…!!! mencoreng nama islam itulah kalian, demo kalian katakan sebagai jihad mencoreng kemulian syariat jihad…!!! jangan mencoreng nama islam akhi…

      antum sudah baca kan sirah ttg para shalafusshalih… atau mendengar lah yaa!!!!
      mereka gak ada yg seperti antum bahkan antum berani mengaku antum sebgai seorang yg mengikuti shalafusshalih, berarti antum yakin akan aqidah antum, antum yakin AQIDAH ANTUM BENAR 100%…???
      hingga antum berani mengatakan saudara semuslim antum sendri seorag yg mendekati kafir…???
      innalillahi…

      Komentar ana ? iya akhi sebaikknya antum belajar aqidah dulu, tunjukkan kalimat yg mana ana mengatakan saudara semuslim antum sendri seorag yg mendekati kafir…???
      seharusnya kalian beri komentar kepada tokoh kalian yang mengkafirkan kaum muslimin seperti syaid quthub….!!! yang jelas2 terdapat dibukunya dan diakui oleh temannya sendiri seperti Qardhawi..!!!
      kami berusaha meneladani para shalafus shaleh didalam ilmu, amal dan dakwah mereka. termasuk didalam menjelaskan kebatilan, diantara kebathilan adalah manhaj ikhwanul muslimin.

      “semoga hidayah Allah datang kepadamnu saudaraku…”

      komentar ana : amin… begitu juga.. semoga hidayah Allah datang kepadamnu wahai saudaraku… untuk meninggalkan kesesatan ikhwanul muslimin.

      ” Para ulama shalafusshalih sangat indah aqidah meraka…..”

      Komentar ana :
      benar mereka membenci kesesatan, bid’ah dan menjelaskan kepada ummat tentang hal itu…benar indahnya aqidah mereka. maka dari itu mari kita menjelaskan kepada ummat kesesatan ikhwanul muslimin.

      • abdullah1982 berkata:

        Komentar:
        afwan ana baru sempet baca hari ini….
        subhanllah barakallah atas jawabnnya akhi…
        sungguh luar biasa pemhaman ilmu antum..
        ^_^
        Jwaban :
        Kalau ini pujian biasa saja jangan terlalu berlebihan kalau ini ejekkan jangankankan ana Rasullah shalallahu ‘alaihi wasallam saja di ejek.
        Komentar ;
        tetapi fahami kembali fiqh islam secara mendalam , jangan memicu perdebatan seperti ini…
        Jawaban ana
        Jazakallahu khoir, nasehatkan itu juga sama si hidayat nur wahid atau anis mata suruh mereaka belajar aqidah dan manhaj yang bener dalam berdakwah
        Komentar
        alangkah baiknya antum hapus blog antum ini.. daripada kaum musyrik tertawa melihatnya.
        Jawaban ana
        Alangkah baikknya ikhwanul muslimin itu pada taubat kepada Allah, berapa bnyak sudah korban nyawa akibat dakwah sesat IM yang bermanhaj khawarij, kaum muslim menjadi korban,
        Berapa banyak para pemuda yang mempunyai semangt keagamaan diarahkan kpd kesesatan kesia – sian nasyid, demo dll. Jangan bikin orang kafir lagi Musyrik tertawa dengan berkata kita tidak usah membantai kaum muslimin atau menguasai negri2 mereka tau mengobok2 negri mereka dengan diri kita sendiri manfaatkan saja2 orang sesat yang bermanhaj khwarij dari kalangan mereka untuk membrontak pemerintah sehingga pemerintah yang membantai mereka seperti yang terjadi di FIs aljazair,mesir dan tempat lain, bukan hanya tertawa bahkan orang kafir itu betepuk tangan.
        Al hamdulillah dengan blog ana orang kafir jadi takut insya Allah baik dari kalangan kafir yahudi dan nasrani atau orang musyrik dan munafiq, karena apa yang ana dakwahkan dakwah hak. Bukan dakwah orang islam (Ikhwanul Muslimin ) yang mendakwahkan seruan orang kafir yang bernama demokrasi…mereka metertawakan antum dan para petinggi antum
        Komentar

        setiap manusia tidak ada yg maksum didunia ini , afwan bila kata” ana telah menyakiti antum…
        Jawaban ana
        Benar kecuali Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam yang maksum. Ngga kok mas… biasa itu resiko berdakwah

        Komentar
        antum adalah saudara ana , memanga tidak sepatutnya ana berkata” kasar seperti itu…

        semoga Allah selalu merahmati kita ya akhi..
        untuk menyambung silaturahmi tafadhol antum bisa hubungi ana ke nomer ini :
        0897 2510 363
        Jawaban ana
        Semoga Allah memberi hidayah kepada antum

        komentar
        barakallahufiek… wslm.
        Jawaban
        Fika barakallah, wa’alaikumusalam warah matullahi wabarakatuh

  18. nikahmuda berkata:

    Assalamualaykum
    Ustadz ini blog ana

    nikahmuda.wordpress.com

    Ana baru aja bikin,jadi perlu banyak belajar. Mohon bimbingannya.
    Barakallahu fiikum.

  19. ikhwan9 berkata:

    subhanllah bantahannya….
    semoga kaum kafir tidak membaca ini semua….
    afwan ana bukan ahli tahzir ataupun ahli debat….
    ana hanya seorang hamba Allah yang mengambil kebaikan dan meninggalkan kebatilan….
    wassalam…

    • abdullah1982 berkata:

      Subhanallah semoga kaum muslimin tidak termakan kesesatan kalian seperti , “partai islami”, demokarasi yang kalian gembar gemborkan, nasyid (baca – nyanyian) yang kalian lebelkan dengan islam (nasyid islami), demontrasi, dll. Semoga Antum menjadi hamba Allah yang mau mengambil kebaikkan dan meninggalalkan kesesatan manhaj ikhwanul muslimun dan penyimpangan apa saja yang ada didalamnya.
      wa’alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh

      • aryu datril berkata:

        afwan akhi…
        knp akhi tidak mencoba mendakwahi org2 dilingkungan akhi agar bs sprti akhi..jika mereka tidak mau,lalu akhi bilang kpd mrk bahwa mereka sesat…lau perhatikan apa yg terjadi…

      • abdullah1982 berkata:

        seandainya ukhti mau tenang dan duduk sejenak untuk menuntut ilmu yang haq maka insya Allah anti akan memahami skap saya kepad abdul muis. setiap keadaan orang berbeda-beda, secara umum keadaan kaum muslimin jauh dari ilmu agama yang benar maka harus didakwahkan secara lemah lembut penuh dengan kasih sayang, adapun sikapnya abdul muis yang menulis artikel dengan kedzaliman dan menebarkan kesesatan maka harus dijelaskan kesesatannya. Al Hamdulillah dakwah ana diterima masyarakat…, tidak seperti apa yang anti bayangkan, semua butuh ilmu. tentu sikap ana berbeda kepada kaum muslimin yang awwam yang jauh dari ilmu dengan sikap ana kepada penulis cerpen (abdul muis) yang mengikuti hawa nafsu dan menyebar kesesatan.

  20. Abu Asad berkata:

    y Allah, kenpa akhirnya komen2 malah menjadikan kita berdebat dengan ikhwani..
    kok saya merasa ini menjadi ajang perdebatan.
    yang berkobar saat membaca artikel ini adalah emosi, yang saya rasakan bukan sebuah kebijaksanaan dalam menyikapi.

    • abdullah1982 berkata:

      baca dan renungi, dan jauhi kesesatan manhaj ikhwanul muslimin, jangan emosi ambil kebenaran yang ada didalamnya.

  21. aryu datril berkata:

    ana memang awam dlm hal ini,tp akhi terlalu bnyk berbicara ttg amalan bid’ah IM, tidak semua yg tidak dikerjakan Rasulullah itu bid’ah,,bukankah dulu Rasullullah berdakwah tidak menggunakan transportasi sprt skrg,alat komunikasi sprt skrg,dimana smuanya dibuat oleh org2 kafir,,,knp antum menggunakanya???
    mengenai demokrasi dan demo,,apakah akhi bs tunjukan apa yg bs dilakukan untuk merubah keadaan umat ini dengan perbuatan (bukan hny nasihat trhd pemimpin negri ini) ???klo antum blm bs berbuat yg nyata lbh baik hapus saja artikel antum ini….memalukan…mengkafirkan sesama muslim yg masih bertauhid kpd ALLAH SWT…

    • abdullah1982 berkata:

      duduklah sejanak ukhti dimajelis ilmu yang membicarakan Al Qur’an dan Assunnah dengan dipahami dengan pemahaman yang benar, sendainya ukhti mau tenang dan duduk sejenak menimba ilmu yang haq insya Allah ukhti akan memahami permaslahan yang anti tidak pahami dari komentar yang anti tulis, yang dimaksud bid’ah yang dilarang adalah bid’ah didalam agama. Adapun sesuatu yang baru dalam urusan dunia selama tidak bertentang dengan syar’iat adalah perkara yang mubah seprti apa yang dicontohkan ukhti dengan transportasi mobil atau motor. tentang masalah demokarasi dan demo, apakah ukhti ngga malu dengan berkata ” mengenai demokrasi dan demo,,apakah akhi bs tunjukan apa yg bs dilakukan untuk merubah keadaan umat ini dengan perbuatan (bukan hny nasihat trhd pemimpin negri ini) ???klo antum blm bs berbuat yg nyata lbh baik hapus saja artikel antum ini….memalukan…” ukhti dan ikhwanul muslimin berbuat apa dengan demokrasi apa ummat disuruh berhukum dengan hukum kafir, apakah ummat disuruh menegakkan hukum islam dengan hukum kafir, apak IM menyruruh ummat berdemokrasi ria kemudia berujung kepda pembrontakan kpd pemerintah sehinnga pembantaian ummat terjadi sebagaimana di aljazair dengan partai FIS, apakah ukhti tidak cukup dengan hukum Allah dan RasulNya dengan menasehati secara rahasia kpada pemimpin tapi malah memilih memakai hukum kafir yang bernama demokrasi dan cara orang kafir dengan berdemo. perbuatan nyata apa yang IM lakukan untuk memperbaiki pemimipin, realita di al jazair, mesir dan tempat lain adalah kerusakkan yang ditunjukkan kepada orang yang masuk dalam barisan IM. ukhti tahan emosimu… mana kalimat ana yang mengandung megkafirkan kaum muslimin atau IM….. aqidah ahlussunah waljamaah tidak mengkafirkan seorang muslim yang melakukan dosa besar selama bukan dosa kekufuran…. ana bukan syaid qutub atau pengikutnya yang mengkafirkan kaum muslimin didunia….. yang masih bertauhid. semoga Allah memberi hidayah kepada kita semua

  22. aryu datril berkata:

    rahmat bagi alam semesta dan penuh kasih sayang,,,bukan penuh emosi dan merasa benar sendiri seperti antum…

    • abdullah1982 berkata:

      Agama islam adalah diturunkan untuk rahmat semesta alam, nasehat dalam kebenaran diantara bukti kasih sayang, menjelaskan kesatan IM dan artikel abdul muis ini pun bentuk kasih sayang, demorasi adalah kekufuran bentuk penodaan agama islam ketika dijadikan sarana dakwah, demo produk orang kafir dalam menasehati pemimpin termasuk bentuk penodaan terhadap petunjuk yang benar dalam menasehati pemimpin, perbuatan itu semua bentuk perbuatan yang mencerminkan jauh dari rahmat dan kasih sayang, IM atau yang sejalan dengan mereka yang melakukan itu semua dimana kasih sayang mu kepada ummat..????

  23. admingj berkata:

    Bismillah
    Assalamu’alaykum.
    sebelumnya perkenan ana memperkenalkan diri. Ana, adalah seorang akhwat yg pernah “dibesarkan” dalam firqah IM. pertama kali ana merasakan duduk melingkar dengan teman2 saat berusia 14th.. Qadarullah, hampir 5 tahun setelahnya, ana menyatakan bara’ terhadap firqah yg dulu pernah ana gadang2 “membesarkan” ana. sungguh rahmat Allah tak terhingga. dan Allah memberi hidayah bagi siapa yg dikehendakiNya.
    Keluarnya ana dari firqah IM, di klaim oleh beberapa pihak, terutama yang dekat dengan ana semasa di IM, di karenakan sakit hati, masalah pribadi, karena ana tidak sabar, kurang istiqamah dan tidak memahami manhaj IM.
    Seperti yg di sebutkan dalam cerpen yg dibahas di atas. Walallahu musta’an..
    Bahkan ada yang mengatakan bahwa ana begitu sombong sekarang, karena tidak pernah mau hadir dalam majelis2 mereka, juga selalu menutup wajah ana ketika keluar. Sungguh Allah Maha Mengetahui apa yang ada dalam hati manusia. Jika memang begitu adanya yang dalam hati ana, dengan sikap ana yang bara’ dan menutup diri dari pandangan ajnabi ketika keluar, maka Allah yang paling tahu, dan ana memohon ampunan dari Allah jika ada kesombongan dalam diri ini meski itu hanya sebesar zarah.
    Dan sungguh sikap bara’, mengingkari manhaj IM, dan penampilan ana dengan pakaian serba gelap, jilbab yg menutup seluruh tubuh termasuk wajah, adalah ikhtiar ana untuk menjaga diri. agar tidak tergelincir, tidak temakan bujuk rayu syaithan, tidak tenggelam dalam maksiat dan bid’ah yg sebelumnya ana anggap biasa, bahkan sebagai media dakwah. Meski telah keluar dan menyatakan bara’, tak ada rasa aman, karena syaithan senantiasa menyertai manusia. Maka apakah, sikap2 ana menyatakan sombong? menyatakan ana lebih baik dari teman2 yang bermanhaj IM? Tidak. sama sekali tidak. semua yang ana lakukan ini bukan karena ana merasa kini telah manjadi yang paling benar. tapi ana lakukan ini karena ana ingin terus menjaga diri, agar selamat dan tidak tergelincir. karena syaithan senantiasa mengintai dan mencari celah kekhilafan manusia. A’udzubillahi minnasysyaithani rajiim..
    Dulu, saat ana pertama mendengan nasihat dari seorang sahabat, yang mengingatkan tentang penyimpangan IM, mudharat terlibatnya akhwat dalam demonstrasi, ana pun menolak. ana pun menganggap bahwa sahabt tersebut menganggap dirinya paling benar dan senang menuduh saudaranya sendiri ahlul bid’ad dan ahlul maksiat.
    Qadarullah. Allah Maha Pengasih Penyayang kepada hamba2nya. dan tidak ada hamba yang di sesatkan oleh Allah. melainkan hamba tersebut bisa menjadi sesat karena ulahnya sendiri. Alhamdulillah, 2 tahun setelah ana menolak dengan keras nasihat tersebut, ana sendiri yang menyatakan berlepas diri dari itu semua

    Tulisan ini hanya sekedar berbagi pengalaman pribadi. Mohon di luruskan jika ada yang salah. dan afwan, jika ana tidak menyertakan dalil sebagai hujjah. meski ahsan nya begitu, tapi ana memiliki keterbatasan dalam berhujjah.

    Sekali ana mohon maaf jika ada yang tidak berkenan.
    Barakallahu fiykum
    Wassalamu’alaykum warahmatullah wabarakatuh

    yang fakir di hadapan Rabb nya
    -abidah-

    • abdullah1982 berkata:

      wa’alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh. semoga Allah menjaga kita semua dan memberikan keistiqamahan kepada kita semua hingga akhir hayat kita diatas islam, tauhid dan sunnah. kita diperintahkan untuk menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangan Nya, inilah yang Allah wajibkan bagi kita. semoga Allah memberi hidayah kaum muslimin.

  24. ivan santoso berkata:

    Assalamu’alaikum, wr.wb
    sebelumnya afwan jika ada kalimat2 ana yg salah, saya senang dengan semanagt antum semua dalam dakwah memang begitulah seharusnya.
    Namun, jika banyak ormas, kutlah, firqah, ormas, dll dalam Islam sibuk untuk saling menjatuhkan dan mengoreksi sampai saling melukai satu sama lain, ana kurangs setuju.
    ana sendiri bukan orang IM, atau salafy, ataupun lainnya
    Ana muslim dan Islam. mari saling merapatkan barisan karean orang kaffir amat senang jika kita berpecah-belah. wallahu’alam

    • abdullah1982 berkata:

      wa’alaikumussalam warahamatullahi wabarakatuh, kewajiban seorang muslim adalah bersatu diatas al qur’an dan assunnah dengan pemahaman salafus shalilh bukan diatas peyelisihan terhadap agama atau membiarkan pemyimpangan itu. karena akan bermudharat bagi kaum muslimin dan persatuan kaum muslimin. justru merapatkan barisan kita dengan kembali kepada Al Qur’an dan as sunnah dengan pemahaman salafus shalih, dengan tidak membiarkan penyimpangan krn akan membahayakan kaum muslimin. contoh yang yang nyata dengan penyimpangan IM dialjazair dengan penyimpangan terjun ke demokrasi, partai, demo dan pembrontakan jutaan kaum muslimin jadi korban pembantaiian…!! apakah kita akan membiarkan hal i ini terjadi ditempat yang lain…?? atau hal yang memudharatkan lainnya???. dan yang paling besar adalah demi menjaga kemurnian islam dari tangan orang2 bodoh yang mengubahnya dan dari tangan2 ahlu bid’ah. bukan dalam rangkan mencari aib tau menyakiti kaum muslimin

  25. Sebuah Catatan Atas Cerpen “Mengapa Kalian Rampas Akhwatnya Jika Kalian Benci Terhadap Manhajnya” | Mυtiαrα Sυηηαh berkata:

    […] https://tauhiddansyirik.wordpress.com/ […]

  26. ummu khodijah berkata:

    ana mantan aktifis ikhwani,begitu juga suami ana.pernikahan kami pun dengan proses melalui ikhwani biro samara.alhamdulillah..sekian panjang dan lelah mencari kebenaran,Allah menunjukkan jua tempat persinggahan dimana di situ kami banyak belajar.dulu kami sangat benci salafi..kami ikhwani bilang salafi singkatan dari “salah fikir”orang2nya eksklusif,ana ingin menasehatkan akhwat2 ikhwani..apa yang kalian cari di sana,sibuk dengan politik dan berkutat dengan syair2 nasyid.hidayah tidak datang dengan sendirinya..mencarilah,dan jangan butakan mata hati kalian dengan “sengaja”.menutup diri hanya cukup dengan doktrin2 dan taklimat2 dari petinggi2 kalian..jujur ana sedih,terlebih lagi jika kalian adalah orang2 terdekat ana dulu..

    • moslem alchemist berkata:

      syukron ummi

    • ikakokisagi berkata:

      ummu… bagaimana caranya untuk memberikan hujjah kepada murobiyah ana dan berlepas diri dari liqo-an ana. alhamdulillah ana dan suami sudah mulai mengikuti kajian salafy, tapi lingkungan tempat tinggal dan tempat kerja kami masih dalam lingkungan IM. sedih rasanya melihat rekan-rekan akhwat yang seakan tidak mau berpikir dan taklid buta pada partainya. tapi ana belum punya kekuatan ilmu untuk memberikan hujjah kepada mereka. mohon nasihatnya. syukron

  27. asysya berkata:

    jazaakumullahu khoyron

  28. Panji Winata berkata:

    Jazaahaallaahu khair Yaa Abu Ibrahim…
    Wa Barakallahu fiykum

  29. moslem alchemist berkata:

    awalnya saya jg liqo dg temn2 kmpuz, tpi ana jd sdar ana jd krng tw bnyk ilmu. mhon do’any agr ana bs mncr ilmu dan mngmalkan ssuai pmhmn manhaj shalafus shalih.

  30. mustpram77 berkata:

    luar biasa, pembahasannya lebih panjang dari artikel/cerpennya..menunjukkan yang membahas sangat mencintai cerpen tersebut, pdahal bilang cerpen bid’ah.. paradoks namanya… mulut bilang a hatinya bilang b… afwan kalau kurang berkenan

  31. Bari berkata:

    Ya Allah, karuniakan kami jalan yang lurus. Berikan kepada kami garis pemisah yang tegas antara tauhid dan syirik. Jangan Kau samarkan bagi kami manhaj yang membuat kami tersesat. Ya Allah, berikan hidayah taufiq bagi kami, anak-anak dan cucu-cucu kami. Amiin.

  32. abinya zalfa berkata:

    alhamdulillah…teruskan untuk membongkar kebodohan dan tuduhan orang semacam abd ibn muis….

    barokallohufi

  33. Bismillah Izin Share Ustadz Barakallohu Fiika

  34. shappire berkata:

    Bismillah
    Alhamdulillah, syukur kepada Alloh yang Maha Mampu atas Segala Sesuatu.

    Wahai ukhti yang begitu semangat berdakwah
    Pernahkah Anti membaca Sirah Nabawiyah?
    Sudahkah Anti membaca Sirah Para Khulafaur Rasyidin?
    Tahukah Anti siapa yang membunuh Khalifah Ustman?
    Belum tahukah Anti hadist tentang dua orang muslim yang berperang & bagaimana akhir keduanya?
    Pernahkah Anti membaca fatwa Ulama Khaibar tentang “Ikhwanul Muslimin” atau “Muslem Brotherhood” dan “Salafy”?
    Tahukah Anti sejarah “Ikhwanul Muslimin”?

    Wahai ukhti, semoga setelah engkau memperoleh jawabannya, engkau akan tahu hakikat dakwah para Nabi dan Rasullullah.Dan semoga Alloh selalu memberikan petunjuk-Nya.

    Dari saudarimu yang tidak pernah merasa direbut oleh seorang ikhwan salafy.
    ummu ina

Tinggalkan komentar